Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjalankan Rutinitas Pagi dengan Penuh Semangat dan Gembira

11 Juli 2024   05:56 Diperbarui: 11 Juli 2024   05:58 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Piring dan wajan dicuci (dokpri)
Piring dan wajan dicuci (dokpri)
Sambil menunggu air mendidih, saya segera mencuci piring yang usai digunakan untuk makan. Hal itu sudah menjadi kebiasaan. Saya tidak ingin menumpuk piring kotor. Selagi masih ada waktu untuk mencuci sendiri, saya pun akan melakukannya.

Bukan hanya piring makan, wajan yang habis digunakan untuk menghangatkan lauk juga segera saya cuci dengan santuy. Selesai mencuci piring dan wajan, air dalam cerek sudah mendidih.

Saya segera menuangkan air panas itu ke dalam termos yang sudah berkurang isinya. Mengapa berkurang? Ya. Sebagian air dalam termos sudah dipindahkan sebagian ke dalam teko berwarna pink.

Kopi ginseng dan sebuag roti (dokpri)
Kopi ginseng dan sebuag roti (dokpri)
Tidak lupa, cangkir yang sudah saya isi dengan kopi ginseng dituangi air panas pula. Sebuah roti empuk sudah saya siapkan di dekat cangkir berwarna putih itu.

Ritual menikmati kopi pun dimulai. Saya duduk dengan tenang sambil menyeruput kopi diselingi makan roti empuk sedikit demi sedikit. Kopi yang tidak begitu banyak itu dalam waktu sekejap sudah habis. Tubuh saya perlahan menjadi hangat.

Cuci cangkir (dokpri)
Cuci cangkir (dokpri)
Setelah isi cangkir ludes, segera saya bawa ke wastafel. Langsung dicuci dengan santuy. Aktivitas berikutnya sudah menunggu. Sebelum meninggalkan ruang makan yang merangkap ruang dapur itu, saya menyeruput air putih hangat lebih dahulu.

Minum air putih hangat (dokpri)
Minum air putih hangat (dokpri)
Untuk membersihkan sisa-sisa kopi di mulut, perlu minum air putih hangat sedikit. Tidak perlu banyak-banyak. Kata orang-orang di medsos (entah sumbernya dari mana), kita tidak dianjurkan untuk minum terlalu banyak sehabis makan nasi. Katanya, agar tidak terkena asam urat. Biarlah dokter pada bidangnya yang meluruskan atau membenarkan hal itu.

Pukul 06.00 Wita saya sudah duduk manis di depan laptop yang saya letakkan di meja teras. Sudah menjadi rutinitas sejak beberapa bulan terakhir, saya lebih suka mengetik di teras daripada di dalam rumah. Ada sensasi khusus saat mengetik di teras, baik pada pagi, sore, atau malam hari. Angin yang bertiup di teras terasa sejuk. sesekali ada orang lewat yang menyapa saya atau saya yang menyapa mereka.

Beraktivitas di teras memang nyaman bagi pensiunan seperti saya. Tidak ada beban yang menghantam. Tidak ada kegiatan yang ahrus segera dilakukan. Dengan beraktivitas mengetik di teras, saya merasakan lebih santuy dan pikiran menjadi tenang. 

Saat-saat seperti ini, Anda sedang melakukan apa, ya? Sudah sarapan? Masih dalam perjalanan? Apa pun aktivitas Anda saat ini semoga dapat dilakukan dengan bahagia, tanpa tekanan atau intimidasi!***

Penajam Paser Utara, 11 Juli 2024

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun