Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menyaksikan Matahari Terbit Terhalang Awan Putih Justru Tampak Indah

9 Juli 2024   16:54 Diperbarui: 10 Juli 2024   03:26 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasa, kami tiba di area objek wisata Umbul Brondong langsung menitipkan barang-barang bawaan ke warung langganan, Mbah Surip. Setelah melepas pakaian luar, segera saya menuju kolam induk Umbul Brondong. Di dalam kolam sudah ada beberapa orang yang berendam di sana.

Berendam dan bermain air di Umbul Brondong dapat membuat rasa letih berkurang. Saya merasakan relaks dengan air yang masih segar, baru keluar dari dasar kolam Umbul Brondong. Ada rasa seperti dipijat-pijat seluruh anggota tubuh yang terendam air. Hal itu membuat aliran darah berjalan lebih lancar.

Setelah beberapa saat berendam di kolam induk tersebut, saya segera mandi pada bilik  kamar mandi yang cukup banyak tersedia di sekitar kolam yang ada di sana.

Berswafoto dengan latar kolam induk Umbul Brondong (dokpri)
Berswafoto dengan latar kolam induk Umbul Brondong (dokpri)
Seusai mandi dan mengenakan pakaian luar lagi, saya menyempatkan waktu untuk berswafoto dengan latar kolam induk Umbul Brondong.  Foto itu sebagai bukti bahwa pada hari dan tanggal sekian saya bekunjung ke Umbul Brondong.

Setelah puas mengambil gambar di dekat kolam induk Umbul Brondong, saya segera menuju warung langganan adik Tarti, warung mbah Surip, tempat kami menitipkan barang-barang. Seperti pada kunjungan sebelumnya (bulan Februari 2024), sarapan menjadi agenda yang menyenangkan. Nasi pecel dengan aneka sayuran lokal membuat kangen.

Ketika usai menikmati sarapan, adik Tarti menginformasikan bahwa matahari sudah terbit. Saya pun merasa gembira. Ada panorama yang dapat diabadikan. Segera saya keluar warung untuk mencari posisi yang nyaman agar dapat menyaksikan kemunculan matahari.

Namun, cukup disayangkan, cuaca kurang bagus. Ada awan yang menghalangi penampakan wajah Sang Surya. Meskipun demikian, saya berusaha untuk dapat mengambil gambar bentuk bulat yang justru tampak indah. Pagi itu Sang Surya tampak seperti rembulan.

Saya justru berbahagia karena dapat memotret matahari tanpa harus menggunakan filter. Saya dapat memotret langsung Sang Surya yang agak terlindungi oleh awan putih.

Matahari mirip rembulan (dokpri)
Matahari mirip rembulan (dokpri)
Penampakan matahari sangat elok ketika saat memotret saya zoom, mirip lukisan dengan cat. Bentuk bulat tidak utuh. Warna kemerah-merahan begitu menakjubkan. Tidak henti saya memandangi panorama yang langka tersebut. Tidak ada sinar yang menyilaukan. Sinar matahari pada pagi hari itu masih terasa sejuk.

Foto asli matahari tanpa zoom (dokpri)
Foto asli matahari tanpa zoom (dokpri)
Foto asli tanpa melakukan zoom juga saya buat. Namun, hasilnya kurang bagus. Matahari tampak sangat kecil. Daun-daun berwarna hijau yang mendominasi. Awan putih tampak menggumpal menghiasi angkasa.

Saya benar-benar merasa takjub atas panorama pada pagi hari Sabtu (15/6/2024) itu. Ciptaan Tuhan benar-benar luar biasa. Dalam suhu udara yang sejuk  saya dapat menikmati keindahan yang menyejukkan mata dan membuat kalbu merasa tenteram.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun