Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Hadiri Acara Bukber di SMP 7 PPU Diberi Bingkisan

27 Maret 2024   22:02 Diperbarui: 27 Maret 2024   22:08 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hadiri Acara Bukber di SMP 7 PPU Diberi Bingkisan

Hari Rabu tanggal 27 Maret 2024 saya menghadiri acara bukber di SMP 7 Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Saya dijemput Pak Mokhamad Syafii, pengawas pembina SMP 7 PPU. Status saya diundang sebagai mantan pengawas dan mantan kepala SMP 7 PPU yang sudah purnatugas.

Sebelum pukul setengah lima, usai asar, Pak Mokhamad Syafii memarkir mobil di samping rumah saya. Dengan kode bunyi klakson, saya segera keluar rumah dan bergabung dalam mobil pribadi Pak Mokhamad Syafii.

Dokpri
Dokpri
Pak Sukaryadi, kepsek SMP 7 PPU mengundang lewat pesan WA pada hari Senin (25/3/24). Saya merasa bersyukur mendapatkan undangan bukber tersebut. Saya merasa bersyukur pula karena pengawas pembina SMP 7 PPU bersedia menjemput saya untuk bersama-sama menghadiri acara bukber itu.

Dokpri
Dokpri

Tiba di SMP 7 PPU waktu masih longgar. Kami langsung diajak menuju musala, tempat dilaksanakan acara berbuka bersama. Siswa OSIS dilibatkan dalam persiapan untuk berbuka puasa.

Dokpri
Dokpri

Hidangan yang cukup menggoda disajikan di hadapan kami. Ada teh manis. Ada kolak pisang. Ada buah semangka. Tidak ketinggalan makanan kecil (takjil) yang cukup menggoda.

Dokpri
Dokpri
Pada saat anak-anak OSIS yang perempuan membantu menyiapkan hidangan dengan arahan para guru wanita, anak-anak OSIS yang laki-laki membentuk lingkaran untuk bersiap-siap menikmati hidangan bukber.

Sebelum acara bukber dimulai, ada sambutan dari Pak Sukaryadi. Dalam kesempatan itu Pak Sukaryadi menyampaikan bahwa Suprihadi diundang karena pernah menjadi kepala SMP 7 PPU dan sudah purnatugas (pensiun) PNS.

Setelah memberikan sambutan, Pak Sukaryadi meminta Pak Baan, guru IPS SMP 7 PPU untuk menyerahkan kenang-kenangan atau tanda mata karena Suprihadi sudah purnatugas.

Dokpri
Dokpri
Apa isi tas merah? Kelihatannya kecil tas itu tetapi isinya cukup banyak. Pada saat tiba di rumah, isi tas dibuka oleh nyonya Suprihadi. Ada beberapa barang untuk dapat digunakan pada saat lebaran atau salat Idulfitri.

Dokpri
Dokpri
Ada kemeja wanita beserta kerudung dengan warna yang cantik. Saya suka dengan warna kemeja itu. Istri tercinta cukup senang mendapatkan kenang-kenangan dari SMP 7 PPU itu.

Dokpri
Dokpri
Pada bungkusan lain, ada sarung berwarna putih. Warna sarung sangat cocok dipadukan dengan kemeja lengan panjang atau baju koko dengan warna sama dengan kemeja untuk istri tercinta.

Dokpri
Dokpri
Saya merasa bersyukur karena mendapatkan kenang-kenangan kemeja lengan panjang dengan warna senada dengan kemeja untuk istri tercinta.

Dokpri
Dokpri
Perlengkapan untuk salat, sajadah, juga ada dalam tas merah tersebut. Berulang kali saya berucap syukur. Lebaran tahun ini tidak perlu membeli baju baru.

Di ruang musala SMP 7 PPU pada hari Rabu tanggal 27 Maret 2024 itu saya semakin bersyukur karena mendapatkan bingkisan lebaran pula. Pak Sukaryadi meminta kepada Pak Roni, guru Pendidikan Agama Islam SMP 7 PPU untuk mewakili keluarga besar SMP yang terletak di Kelurahan Sotek tersebut.

Dokpri
Dokpri
Kardus atau kotak bingkisan terlihat kecil tetapi isinya cukup banyak. Saat tiba di rumah, nyonya Suprihadi membongkar isi kardus tersebut.

Ada satu pouch minyak goreng. Ada gula pasir satu kilogram. Ada teh celup satu kotak. Ada biskuit kaleng. Ada kue lebaran. Ada camilan berbungkus plastik tebal. Ada pula sirup manis dua botol.

Dokpri
Dokpri
Cukup berat kardus berisi bingkisan lebaran tersebut. Untuk bingkisan lebaran bukan hanya saya yang mendapatkan. Pak Mokhamad Syafii selaku pengawas pembina SMP 7 PPU juga mendapatkannya.

Setelah acara pemberian kenang-kenangan dan bingkisan lebaran, suara azan berkumandang. Kami segera berfoto bersama sebelum menikmati hidangan bukber yang sudah disiapkan di hadapan kami. 

Foto dokumen Pak Sukaryadi
Foto dokumen Pak Sukaryadi
Suasana ceria tercipta. Puasa untuk hari Rabu (27/3/2024) sudah ditunaikan. Acara berbuka pun diliputi rasa bahagia. Saya langsung menyeruput minuman teh hangat sedikit. Kemudian kolak pisang yang hangat langsung dinikmati.

Kami benar-benar merasa lega. Rasa haus berangsur sirna. Wajah-wajah ceria mulai tampak dengan senyum yang merekah. Hidangan yang tersedia perlahan-lahan mulai berkurang, berpindah "alamat".

Dokpri
Dokpri
Usai menikmati makanan ringan (takjil) dilanjutkan dengan salat magrib berjamaah. Pak Baan yang azan sedangkan Pak Roni yang menjadi imam salat.

Salat berjamaah berlangsung dengan tertib. Suhu udara di dalam musala cukup nyaman. Ada beberapa kipas angin pada beberapa bagian dinding.

Selesai salat magrib berjamaah dilanjutkan dengan acara makan besar secara prasmanan. Seperti biasa, kaum bapak didahulukan untuk mengambil makanan.

Pada saat saya mengambil nasi, saya lihat ada Bu Sri Fauziah, guru matematika SMP 7 PPU. Saya tanyakan keberadaan Pak Rofik, suami Bu Sri Fauziah yang juga guru di SMP 7 PPU.

"Sedang nggak enak badan, Pak!" jawab Bu Sri Fauziah.

Saya menikmati hidangan cukup cepat. Begitu selesai makan, saya segera meminta mikrofon untuk memberikan ucapan terima kasih atas undangan bukber dan pemberian kenang-kenangan serta bingkisan lebaran.

Setelah saya selesai menyampaikan ucapan terima kasih, Pak Roni yang memegang mikrofon dan menjawab ucapan terima kasih yang saya sampaikan.

   

Dokpri
Dokpri
Alhamdulillah. Acara bukber berjalan dengan lancar. Kami segera berpamitan untuk pulang kembali ke Penajam. Ada beberapa guru wanita yang ikut mengiringi kami ke tempat parkir mobil. Ada Bu Siti Hasanah, Bu Asriani, Bu Mardiana, Bu Nirwana, dan ada pula staf SMP 7 PPU yang ikut mengantakan hingga ke parkiran itu, termasuk Pak Sukaryadi sang kepsek.

Kami merasa terharu mendapatkan perlakuan yang cukup istimewa. Semoga kebaikan keluarga besar SMP 7 PPU mendapatkan pahala dari Yang Maha Kuasa.

Pak Mokhamad Syafii mengantarkan saya pulang ke rumah di Perumahan Penajam Indah Lestari, kilometer satu setengah Penajam.

Penajam Paser Utara, 27 Maret 2024 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun