Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sudah Pensiun, Ditraktir Teman Kantor di Warung Langganan, Mau Dong!

8 Februari 2024   06:31 Diperbarui: 8 Februari 2024   07:15 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya langsung mengatakan mau beli tiga kilogram. Sang penjual menyodorkan satu kantong plastik putih yang masih kosong. Itu tanda saya diminta untuk memilih sendiri. Saya tidak mau memilih sendiri.

"Tolong dipilihkan, Mas!"

Sang penjual pun dengan cekatan memilihkan buah yang menurutnya masih bagus (tidak busuk). Saya mengamati sang penjual cukup jeli dalam memilih.

Selanjutnya, saya kembali ke mobil. Pak Imam Mudin yang saya tawari untuk mengambil buah manggis itu tidak mau. Ia beralasan di rumah sudah ada, dibelikan sang istri tercinta.

Dokpri
Dokpri
Tidak jauh dari tempat penjual manggis, kami melihat ada penjual buah musiman yang lain. Ada spanduk kecil yang menunjukkan jenis buah yang dijual dan harga per kilogramnya.

pak Imam Mudin mengajak saya untuk menuju tempat penjual buah yang menggunakan pikap pula. Posisi tempat berjualan di sisi berseberangan dengan tempat mobil Pak Imam Mudin diparkir.

Dokpri
Dokpri
Lagi-lagi Pak Imam Mudin membayarkan satu kresek (satu kantong plastik) berisi buah langsat Tanjung tersebut. Tanjung adalah nama sebuah kota di Kalimantan Selatan.

Terima kasih Pak Imam Mudin yang sudah menraktir makan Soto DPR dan membelikan satu kantong palstik buah langsat yang cukup manis. Semoga rezeki Pak Imam Mudin sekeluarga diperlancar.

Penajam Paser Utara, 8 Februari 2024

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun