Setelah selesai apel, para pengawas memasuki ruang pengawas satu dan dua. Seperti biasa, tempat duduk sering berpindah. Jika akan melakukan sesuatu, pengawas berjalan ke suatu titik. Kursi yang baru saja ditinggalkan seseorang, tidak heran jika ada orang lain akan mendudukinya.
Tidak ada yang marah atau protes terkait hal itu. Setiap kursi untuk semua. Tidak ada seorang pengawas atau penilik yang memiliki kursi khusus. Siapa saja boleh duduk di mana pun.
Dalam bincang-bincang santai di ruang pengawas ada beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan. Pembahasan untuk  kegiatan bersama hari Selasa (7/11/23)  sudah diputuskan tempat dan agenda acaranya. Tidak ada yang menolak atau protes penetapan tanggal dan hari pelaksanaannya.
Beberapa orang yang berhalangan hadir sudah menyampaikan alasannya. Tidak ada yang marah atau mengecam alasan yang dikemukakan. Setiap pengawas dan penilik sering memiliki agenda khusus yang harus dilaksanakan karena sudah ada "deal-deal" dengan pihak pengundang atau penyelenggara kegiatan.
Menjelang akhir tahun 2023 banyak agenda yang susul-menyusul. Untuk mengurangi "stres" akibat begitu banyak agenda yang harus dihadiri atau diikuti para pengawas dan penilik, dalam perbincangan hari Senin itu diputuskan ada agenda kegiatan khusus di Pantai Tanjung Jumlai.
Nama kegiatan baru dirumuskan. Namun, kesepakatan terkait tempat dan konsumsi sebagian sudah disetujui oleh para donatur. Untuk pelaksanaan kegiatan mandiri memang perlu donatur atau sumbangan dari para pengawas dan penilik yang mempunyai komitmen.
Tengah Hari Ditraktir Makan di Kantin
Pada saat istirahat tengah hari Senin itu, saya makan di kantin depan (seberang) ruang pengawas. Awalnya saya makan lebih dahulu. Kemudian Pak Dian menyusul ke kantin tersebut.
Saat usai makan, Pak Dian yang membayari makanan yang sudah saya habiskan. Alhamdulillah. Semoga kebaikan Pak Dian dibalas oleh Allah dan dilancarkan rezekinya.
Usai makan saya kembali ke ruang pengawas. Laptop saya buka (lagi) untuk mengerjakan sesuatu. Waktu berjalan begitu cepat. menjelang sore datang Pak Sukoco membawa buah jeruk. Spontan, kami yang berada di ruang tersebut segera memilih buah jeruk tersebut.