Seperti biasa, saya menggunakan taksi bandara untuk menuju pelabuhan klotok di Kampung Baru Tengah. Ongkos taksi bandara cukup mahal dibandingkan taksi online dari Kampung Baru Tengah ke bandara.
Pada saat berangkat hari Jumat siang (27/10/23) dari depan Kantor Pegadaian Kampung Baru Tengah, ongkos taksi online hanya Rp 69.000 (enam puluh sembilan ribu) plus biaya parkir Rp 8.000 (delapan ribu rupiah). Tidak mencapai delapan puluh ribu rupiah. Sebaliknya, ongkos taksi bandara dari arah sebaliknya sebesar Rp 140.000 (seratus empat puluh ribu rupiah). Selisih enam puluh ribu lebih.
Turun dari taksi bandara di Kampung Baru Tengah, saya naik ojek menuju dermaga kapal klotok. Ongkos naik ojek sebesar sepuluh ribu rupiah. Kemudian, karcis satu penumpang kapal klotok Rp 10.500 (sepuluh ribu lima ratus rupiah). Saya bayar sebelas ribu rupiah, tidak diberi uang kembalian.
Perjalanan naik kapal klotok sekitar setengah jam dari dermaga Kampung Baru Tengah menuju dermaga Penajam terasa sangat lama. Sinar matahari siang benar-benar "membakar" kulit.Â
Turun dari kapal klotok, saya segera berjalan kaki menuju tempat penitipan sepeda motor langganan. Biaya menitipkan sepeda motor selama dua malam sebesar dua puluh ribu rupiah.Â
Perjalanan menuju rumah hanya sekitar dua kilometer. Saya tidak perlu terburu-buru pulang meskipun sudah pukul tiga sore (15.00 Wita) lebih beberapa menit.
Saya merasakan kegiatan selama tiga hari sejak Jumat hingga Ahad begitu lancar dan memberikan kesan mendalam. Saya merasa seolah-olah masih cukup lama (lagi) bekerja sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara). Padahal tinggal 95 hari lagi akan memasuki masa pensiun.
Penajam Paser Utara, 29 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H