Berkorban, Berkurban, atau Berqurban
Akhir-akhir ini kita sering membaca kalimat dengan kata korban, kurban, dan qurban. Apakah ketiganya memiliki arti yang sama atau ada perbedaan?
Mari kita perhatikan kutipan kalimat dari berita online yang menggunakan ketiga kata tersebut. Kalimat kutipan pertama menggunakan kata korban. Kalimat kutipan kedua menggunakan kata kurban. Kalimat kutipan ketiga menggunakan kata qurban.
"Edy mengatakan pihaknya akan menggali keterangan pelaku untuk memastikan apakah pelaku sengaja atau tidak menabrak korban." (detiknews 15/6/23).
"Hukum kurban bisa berubah menjadi wajib karena kondisi tertentu." (detikhikmah 15/6/23).
"Niat qurban untuk diri sendiri bisa dibaca dalam hati maupun dilafalkan." (detikhikmah 15/6/23)
Makna Kata Korban
Dalam kamus (KBBI=Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V), kata korban dan  kurban memiliki makna masing-masing. Itu berarti kata korban dan kurban merupakan dua kata berbeda. Keduanya diakui sebagai kosa kata bahasa Indonesia.Â
Kata korban bermakna (1) pemberian untuk menyatakan kebaktian, kesetiaan, dan sebagainya; (2) orang, binatang, dan sebagainya yang menjadi menderita (mati dan sebagainya) akibat suatu kejadian, perbuatan jahat, dan sebagainya.
Kalimat kutipan pertama dari berita online di atas sesuai dengan makna (2) kata korban dalam pengertian kamus.
Makna Kata Kurban
Selanjutnya, kita perhatikan makna kata kurban dalam kamus (1) persembahan kepada Allah (seperti biri-biri, sapi, unta yang disembelih pada hari Lebaran Haji) sebagai wujud ketaatan muslim kepada-Nya; (2) pujaan atau persembahan kepada dewa-dewa.
Kalimat kutipan kedua dari berita online di atas sesuai dengan makna (1) kata kurban dalam pengertian kamus.
Kemudian kalau kita buka-buka KBBI V, kita tidak akan menemukan kata qurban karena kata itu sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kurban.
Sebagian masyarakat Indonesia masih suka menggunakan kata qurban daripada kata kurban . Hal itu memang wajar mengingat sebagian masyarakat belum begitu akrab dengan KBBI. Padahal, kamus online sudah tersedia dan sangat mudah diakses.
Sebagai pengguna bahasa Indonesia aktif, sudah seharusnya kita selalu mengecek, apakah kata atau istilah yang kita gunakan sudah sesuai dengan makna di kamus atau belum. Jika kita ragu atas suatu kata atau istilah yang akan kita gunakan, kita dapat segera "bertanya" atau membuka kamus daring. Penulisan (ejaan) dalam bahasa Indonesia harus dibedakan dengan penulisan dalam bahasa aslinya.Â
Kita harus berkorban waktu untuk belajar lebih baik. Pada saatnya nanti kita perlu berkurban untuk memenuhi syariat. Apakah Anda sudah siap berkurban?
Berita yang dikutip:
/polisi-usut-unsur-kesengajaan-tetangga-tabrak-pemotor-hingga-tewas-di-cakung
https://twitter.com/detikcom/status/1669230003236503552?t=rJWtrPUoIzLp7kWb05jStA&s=08
https://twitter.com/detikHikmah/status/1669217315152601088?t=UkXjRJDsHDvgsl0T-bbZmg&s=08
Penajam Paser Utara, 15 Juni 2023Â
