Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Coaching" dengan Kepala Sekolah

10 Juni 2023   21:02 Diperbarui: 10 Juni 2023   21:05 1643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coaching dengan Kepala Sekolah

Bimbingan dari seseorang kepada orang lain memiliki ragam istilah. Ada mentoring, konseling, dan coaching. Orang yang melakukan mentoring disebut mentor. Peserta mentoring disebut mentee. Kemudian, orang yang melakukan konseling disebut konselor. Peserti konseling disebut konseli.

Dalam kegiatan mentoring, sang mentor membagikan pengalaman dalam bidang tertentu yang ingin dikuasai oleh mentee. Kemudian, dalam konseling, sang konselor membantu secara langsung permasalahan yang dihadapi oleh konseli.

Bagaimana dengan aktivitas coaching? Dalam coaching, orang yang melakukan pendampingan disebut coach. Peserta atau orang yang didampingi dalam coaching disebut coachee.

Dalam Program Sekolah Penggerak dan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka), istilah coaching digemakan. Seorang kepala sekolah perlu melakukan coaching kepada para guru di sekolah. Kemudian diharapkan para guru juga melakukan coaching kepada peserta didik.

Para pengawas sekolah yang selama ini sudah terbiasa melakukan monitoring dan evaluasi (monev) diarahkan untuk melakukan  coaching kepada para kepala sekolah binaannya.

Baca juga: peran-coaching-dalam-pendidikan-yang-memerdekakan/

Pada hari Kamis tanggal delapan Juni 2023, saya diajak Pak Mokhamad Syafii berkunjung ke sekolah binaannya di wilayah Kelurahan Sotek, yaitu SMP 7 PPU. Pak Sukaryadi, kepsek SMP 7 PPU memberitahukan pada hari sebelumnya, saat MKKS di SMP 13 PPU agar Pak Mokhamad Syafii bisa hadir di SMP 7 PPU pada saat acara penyampaian pengumuman kelulusan peserta didik kelas sembilan tahun pelajaran 2022/2023.

Dokpri
Dokpri

Perjalanan dari Penajam ke Sotek cukup lancar. Jalanan yang kami lalui cukup ramai karena hari masih pagi. Anak-anak sekolah dan para pegawai kantor masih banyak yang berada di jalan raya dengan kendaraan masing-masing.

Dokpri
Dokpri
Tiba di pintu gerbang sekolah, saya menyempatkan waktu untuk memotret papan nama sekolah yang berada di dekat pintu pagar. Pak Sukaryadi yang menyambut langsung kedatangan kami di pintu gerbang. Kami langsung dibawa ke ruang tamu kepsek. Pada saat itu peserta didik kelas tujuh dan delapan masih mengikuti asesmen sumatif.

Beberapa guru yang kebetulan tidak bertugas mengawasi siswa di kelas, tampak  ikut sibuk menyambut kedatangan kami. Ada yang menyiapkan cangkir untuk membuat minuman hangat. Ada yang menyeduh minuman. Ada pula yang diberi tugas mengantarkan minuman ke ruang tamu kepsek.

Ketika ada seorang guru datang membawa minuman, saya agak lupa namanya. Namun, saya ingat betul bahwa ibu itu adalah istri dari guru di SMP 14 PPU.

"Nyonya Muhajir, ya?"

Belum sempat ia menjawab, datang Bu Mardiana membawakan minuman pula. Bu Noviyanti, nama istri Pak Muhajir itu buru-buru berlalu. Kami pun terlibat obrolan dengan Bu Mardiana yang tahun 2023 ini, menurut Pak Sukaryadi, akan naik haji bersama suami tercinta.

Saya tidak sempat melakukan jeprat-jepret karena asyik berbincang. Apalagi sudah cukup lama kami tidak bersua. Obrolan mengalir ke mana-mana, dengan topik yang berganti-ganti. Bu Asriani yang hadir beberapa saat kemudian juga sempat mengobrol dengan kami.

Setelah para guru berlalu, Pak Mokhamad Syafii pun memulai aksinya. Pak Sukaryadi diminta untuk duduk di dekat kursinya. Saya diminta untuk mengabadikan atau memotret. Selain memotret mereka berdua saat action, saya pun tidak lupa untuk berswafoto dengan latar mereka berdua.

Dokpri
Dokpri

Pak Sukaryadi sebagai coachee tampak bersemangat dalam menuturkan kalimat demi kalimat. Perbincangan mereka cukup seru dan saya dengan senang hati mendengarkan sambil menikmati kue-kue yang disajikan di atas meja. Minuman hangat yang disajikan tidak lupa kami minum pula.

Oleh karena Pak Sukaryadi akan memberikan wejangan kepada para peserta didik kelas sembilan yang akan meninggalkan SMP 7 PPU, saya dan Pak Mokhamad Syafii segera berpamitan. Ada dua bungkus nasi kotak sudah disiapkan di atas meja. kami diminta membawa pulang.

Penajam Paser Utara, 10 Juni 2023 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun