Beberapa guru yang kebetulan tidak bertugas mengawasi siswa di kelas, tampak  ikut sibuk menyambut kedatangan kami. Ada yang menyiapkan cangkir untuk membuat minuman hangat. Ada yang menyeduh minuman. Ada pula yang diberi tugas mengantarkan minuman ke ruang tamu kepsek.
Ketika ada seorang guru datang membawa minuman, saya agak lupa namanya. Namun, saya ingat betul bahwa ibu itu adalah istri dari guru di SMP 14 PPU.
"Nyonya Muhajir, ya?"
Belum sempat ia menjawab, datang Bu Mardiana membawakan minuman pula. Bu Noviyanti, nama istri Pak Muhajir itu buru-buru berlalu. Kami pun terlibat obrolan dengan Bu Mardiana yang tahun 2023 ini, menurut Pak Sukaryadi, akan naik haji bersama suami tercinta.
Saya tidak sempat melakukan jeprat-jepret karena asyik berbincang. Apalagi sudah cukup lama kami tidak bersua. Obrolan mengalir ke mana-mana, dengan topik yang berganti-ganti. Bu Asriani yang hadir beberapa saat kemudian juga sempat mengobrol dengan kami.
Setelah para guru berlalu, Pak Mokhamad Syafii pun memulai aksinya. Pak Sukaryadi diminta untuk duduk di dekat kursinya. Saya diminta untuk mengabadikan atau memotret. Selain memotret mereka berdua saat action, saya pun tidak lupa untuk berswafoto dengan latar mereka berdua.
Pak Sukaryadi sebagai coachee tampak bersemangat dalam menuturkan kalimat demi kalimat. Perbincangan mereka cukup seru dan saya dengan senang hati mendengarkan sambil menikmati kue-kue yang disajikan di atas meja. Minuman hangat yang disajikan tidak lupa kami minum pula.
Oleh karena Pak Sukaryadi akan memberikan wejangan kepada para peserta didik kelas sembilan yang akan meninggalkan SMP 7 PPU, saya dan Pak Mokhamad Syafii segera berpamitan. Ada dua bungkus nasi kotak sudah disiapkan di atas meja. kami diminta membawa pulang.
Penajam Paser Utara, 10 Juni 2023Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H