Gerbang Tol pun kami lewati dengan lancar. Kartu E-tol yang dibawa Pak Anas Baenana menunjukkan saldo lebih dari seratus ribu rupiah. Namun, tidak cukup untuk membayar tarif tol. Untuk itu, kami akan (mengisi) Top Up E-Tol di rest area satu-satunya di sepanjang jalan tol arah Balikpapan-Samarinda.
Tempat Top Up E-Tol agak ramai. Namun, saya dapat lebih awal menuju loket. Teman-teman satu mobil saya minta untuk meenuju tempat rehat di dekat tempat Top Up E-Tol tersebut.
Nota pun saya terima setelah uang enam ratus ribu rupiah saya berikan. Kami perlu mengisi sebanyak itu untuk bayar tol dan kapal feri. Untuk naik kapal feri  dari Pelabuhan Feri Penajam sudah diberlakukan seperti masuk gerbang tol.
Tempat singgah untuk rehat cukup kekinian. Namun, makanan atau jajanan tradisional masih dapat dijumpai, yaitu gorengan. Kami memilih jenis-jenis gorengan yang tersedia di lemari kaca. Ada pisang goreng, tempe goreng tepung, tahu isi, dan bakso tahu goreng.
Minuman yang kami pesan ssuai selera. Pak Sukma Widjaya memilih teh manis. Saya, Suprihadi dan Pak Habel Hewi memilih kopi hitam. Kemudian, Pak Mokhamad Syafii dan Pak Sugeng Mardisantoso memilih kopi susu. Sementara itu, Pak Anas Baenana tidak memesan minuman. Katanya cukup minum air mineral.
Â
Setelah buang air kecil di toilet, kami segera meninggalkan rest area tersebut. Rombongan Pak Imam Mudin + Pak Tri Wahjoedi + Bu Syamsiah tampak sudah tiba di rest area pula.Perjalanan pun dilanjutkan. Pak Anas Baenana cukup semangat mengemudikan mobil pribadinya. kecepatan rata-rata seratus kilo meter per jam.Â
Tempat kegiatan bimtek kami di Hotel Haris. Lokasinya sangat dekat dengan jembatan Mahakam lama. Pak Sukma Widjaya mengabadikan latar jembatan sungai Mahakam bersama Pak Anas Baenana.
Untuk acara pembukaan bimtek dilaksanakan pada malam hari. Kami belum mendapatkan jatah makan siang. Untuk itu, setelah melakukan registrasi dan memperoleh kunci kamar, kami segera memesan makanan lewat aplikasi. Saya memilih makanan nasi pecel.
Pak Imam Mudin juga memesan lewat aplikasi makanan yang berbeda. Dengan lahap kami menikmati makanan masing-masing di kamar. Kami enggan untuk keluar hotel. Sementara itu, sebagian besar kawan pengawas dan penilik dari Penajam Paser Utara memilih untuk pergi ke warung makan terdekat.Â
Pak Sugeng Mardisantoso bersama beberapa pengawas dan penilik memilih makan di warung bakmi. Mereka cukup ceria menikmati hidangan mi kuah dan mi goreng yang dipilihnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!