Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengunjungi Sekolah, Rezeki di Rumah Makan

9 Mei 2023   18:17 Diperbarui: 9 Mei 2023   18:22 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sayur santan sebagai pelengkap (dokpri)

Tempat parkir masih sepi (dokpri)
Tempat parkir masih sepi (dokpri)
Setelah menyelesaikan perbincangan yang belum tuntas, kami pun segera meluncur menuju Rumah Makan Etam. Kami sangat beruntung karena tempat parkir di depan rumah makan masih sepi. Pengunjung pun baru kami yang datang. Dengan begitu, kami leluasa untuk memilih tempat duduk lesehan di dalam rumah makan.

S

Dokpri
Dokpri
Saya pun memanfaatkan waktu dengan berswafoto dengan latar belakang papan nama rumah makan dan mobil Pak Anas Baenana yang diparkir di depan rumah makan.

Dokpri
Dokpri
Meja-meja masih kosong. Kami memilih meja dekat tempat bersandar dan tidak jauh dari kipas angin. Pada siang hari udara cukup panas. Jika kami jauh dari kipas angin, keringat pasti akan mengucur deras.

Menunggu makanan yang dipesan (dokpri)
Menunggu makanan yang dipesan (dokpri)
Kami bertiga memesan minuman teh hangat. Pak Anas Baenana memesan kopi panas. Tidak lama kemudian, Bu Kusmiati sudah datang. Kami merasa senang. Perbincangan pun tidak kalah seru dengan obrolan di ruang kepsek SMP 4 PPU dan di SMP 13 PPU.

Berbincang ringan sambil menunggu peasanan makanan (dokpri)
Berbincang ringan sambil menunggu peasanan makanan (dokpri)
Pesanan kami belum datang sehingga kami dapat mengobrol ringan sambil menunggu kedatangan Bu Lili Suriani. Lima orang memesan ikan yang tidak sama meskipun semuanya ikan bakar. Proses membakar ikan memang agak lama di rumah makan itu.

Ikan trakulu bakar (dokpri)
Ikan trakulu bakar (dokpri)
Ikan trakulu, begitu nama jenis ikan yang saya pesan. Sebelum ikan bakar dihidangkan, terlebih dahulu kami diberi suguhan sayur santan dan kobokan (tempat cuci tangan). Sambal tomat tidak ketinggalan sebagai pemicu semangat dalam menyantap ikan bakar yang ditemani daun singkong rebus, daun kemangi, dan dua iris mentimun.

Sayur santan sebagai pelengkap (dokpri)
Sayur santan sebagai pelengkap (dokpri)
Pak Mokhamad Syafii besemangat dalam acara makan bersama itu. Bu Kusmiati memesan ikan bagian ekor. Sementara itu, Bu Lili Suriani meminta dipesankan ikan bagian kepala. Pak Anas Baenana dan saya memesan ikan trakulu pada bagian tengah, bukan kepala atauekornya.


Semakin siang pengunjung RM Etam semakin banyak. Satu, dua, tiga mobil berhenti. Beberapa penumpang keluar dari mobil. Mereka langsung memilih tempat duduk yang lesehan maupun yang memakai kursi. Suasana makan kian meriah saat ada pengamen yang mulai melantunkan lagu-lagu populer. Kami merasa terhibur dalam suasana seperti itu.

Dokpri
Dokpri
Meskipun ada suara pengamen, kami masih tetap dapat berbincang santai. Obrolan kian seru saat acara makan sudah dituntaskan. Saya pun pindah ke meja Bu Lili dan Bu Kus. Pak Mokhamad Syafii juga mendekat. Sayang sekali, Wajah Pak Anas dan Pak Habel tidak tampak dalam foto.

Sebagai kepsek yang sudah mengantongi sertifikat pengawas sekolah, Bu Lili dan Bu Kus sering kami beri informasi terkait masa kerja kami. Dengan begitu, mereka sudah mendapatkan bayangan, kira-kira pada tahun berapa akan dapat menggantikan posisi kami sebagi pengawas sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun