Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Spot Nostalgia di "Museum Angkut" Kota Batu, Jawa Timur

5 Mei 2023   21:48 Diperbarui: 5 Mei 2023   21:54 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Becak Malioboro (dokpri)
Becak Malioboro (dokpri)
Kedua, Becak Malioboro Yogyakarta. Ketika kuliah di Yogyakarta (1983-1986) saya sering menjumpai becak di Jalan Malioboro yang cukup terkenal seantero nusantara, bahkan dunia. Saya merasa terharu ada lukisan yang menggambarkan jalan Malioboro sangat mirip dengan kondisi aslinya.

Pak Suparjo Rustam (dokpri)
Pak Suparjo Rustam (dokpri)
Ketiga, Angkringan Es Poeter. Ada pernak-pernik tempat untuk berjualan es poeter yang antik. Angkringan untuk tempat es poeter benar-benar mengingatkan zaman kami masih kanak-kanak. Pak Suparjo Rustam bersimulasi sebagai penjual es. Pak M. Hanafi sebagai pembeli. Kemudian, Pak Machmud duduk di kursi agak jauh.

Gerobak penjual rokok (dokpri)
Gerobak penjual rokok (dokpri)
Keempat, Gerobak Penjual Rokok. Spot menarik berikutnya adalah gerobak untuk berjualan rokok. Hal yang unik, merek rokok yang terdapat dalam gerobak tersebut adalah merek-merek rokok zaman dahulu. Pak Suparjo Rustam kembali bersimulasi sebagai penjual rokok. Kemudian, saya berpura-puar sebagai calon pembeli rokok.

Pak Machmud Penjual Rokok (dokpri)
Pak Machmud Penjual Rokok (dokpri)
Rupanya  Pak Machmud ingin juga bersimulasi sebagai penjual rokok. Kemudian, Pak Suparjo Rustam berganti peran sebagai pembeli. Demikian pula, Pak M. Hanafi berpura-pura sebagai pembeli rokok. Tugas saya, Suprihadi sebagai tukang foto.

Kami tertawa-tawa saat memperagakan adegan sebagai penjual dan pembeli rokok. Dalam kehidupan sehari-hari selama ini kami sama sekali bukan perokok.

Naik Becak (dokpri)
Naik Becak (dokpri)

Kelima, Tukang Becak. Pak M. Hanafi bersimulasi sebagai penarik becak atau tukang becak sedangkan Pak Machmud berperan sebagai penumpang. Untung, becak yang dijadikan simulasi cukup kuat sehingga posisi becak tidak bergeser. Rupanya, ada tiang penyangga bagian tempat duduk penumpang. Dengan begitu, posisi becak akan stabil pada tempatnya.

Penjual sate (dokpri)
Penjual sate (dokpri)
Keenam, Gerobak Sate. Pak Suparjo Rustam bersimulasi sebagai penjual sate. Pernak-pernik sate disiapkan oleh pengelola museum. Kemudian, Pak M. Hanafi bersimulasi sebagai pembeli sate. Gerobak sate tampak kuno dan sangat artistik.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Spot-spot yang sangat unik banyak kami temukan lagi di dalam Musium Angkut. Lokasi stasiun diminiaturkan sangat apik. Model tulisan dan warna cat pada zaman dulu ditampilkan lagi dengan cukup menarik.  Saya, Suprihadi dan Pak Machmud sempat berpose di depan miniatur Stasiun Jakarta Kota. Saya sudah lupa, tahun berapa pernah berada di stasiun itu. Dengan berfoto di situ, saya benar-benar dapat bernostalgia.

Lima pengawas (dokpri)
Lima pengawas (dokpri)
Kendaraan kuno berupa mobil kami temukan (lagi) pada ruang berikutnya. Kami berlima sempat berpose dengan sebuah mobil yang cukup unik. Memang kami tidak begitu memperhatikan tahun keluaran mobil tersebut. Kami hanya ingin segera membuat kenang-kenangan dengan berfoto memakai latar kendaraan angkut sebanyak mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun