Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Perjalanan Menjemput Berkah

20 April 2023   20:24 Diperbarui: 20 April 2023   20:34 2140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nomor kursi 31 F (dokpri)
Nomor kursi 31 F (dokpri)
Setelah memegang tiket boarding pass, saya segera mengajak istri tercinta menuju ruang tunggu. Sebelum berjalan ke pintu masuk ruang tunggu, istri tercinta singgah untuk membeli roti rasa durian. Saya pun menunggui hingga proses transaksi selesai.

Beli roti rasa durian (dokpri)
Beli roti rasa durian (dokpri)
"Siapkan KTP!" pesan saya kepada istri yang dengan sigap segera mengeluarkan KTP dari dalam tas tangannya.

Untuk masuk ke ruang tunggu perlu menunjukkan tiket boarding pass disertai KTP. Sebelum kami ke sana, dua benda berharga itu sudah siap di tangan.

Proses pemeriksaan dengan X-Ray berjalan lancar. Tidak ada barang kami yang dicurigai atau mencurigakan. Kami pun berjalan menuju Gate 4 yang tidak jauh dari ruang pemeriksaan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Seperti biasa, saya mengabadikan spot menarik yang dapat menjadi catatan sejarah. Tulisan nama pesawat, nomor lambung pesawat, dan jam keberangkatan saya jadikan latar untuk berswafoto. Tidak banyak orang yang melakukan hal seperti itu. Padahal, kesempatan seperti itu tidak hadir setiap hari, lho!

Di dalam pesawat, kami tidak duduk sejajar atau satu deret. Istri saya memperoleh nomor kursi 30 E. Kemudian, saya memperoleh nomor kursi tepat di belakangnya, 31 E. Posisi kami di samping jendela.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Pemandangan yang menarik saya abadikan lewat jendela di samping tempat duduk. Saya benar-benar merasa kagum atas ciptaan Yang Mahakuasa. Angkasa begitu indah. Warna awan putih sangat menawan. Ombak laut terlihat begitu indah pergerakannya.

Mobil jemputan di bandara YIA (dokpri)
Mobil jemputan di bandara YIA (dokpri)
Tiba di bandara YIA Kulonprogo, kami dijemput oleh mobil langganan kami. Perasaan senang semakin bertambah. Tidak lama lagi saya akan berjumpa dengan ibunda tercinta. Selain itu, anak lanang pertama, menantu, dan kedua cucu kami sudah menanti di rumah Ibu Suparti.

Cucu pertama (dokpri)
Cucu pertama (dokpri)
Momen bersua dengan cucu laki-laki pertama tidak saya sia-siakan. Segera Zaki saya ajak berfoto meskipun saya hanya mengenakan kaos dalam (singlet). Belum tentu kalau ditunda, Zaki bersedia diajak berfoto.

Sebelum menemui anak lanang pertama, menantu, dan kedua cucu kami, saya sungkem lebih dahulu dengan Ibu Suparti yang sedang beristirahat siang. Kami tidak sempat memotret momen sungkem itu. Rasa senang telah membuat kami lupa untuk memotret.

Keberkahan dari orang tua yang kami harapkan dari acara mudik kali ini. Dengan mengunjungi orang tua, kami berharap rasa senang dan bahagia Ibu Suparti akan tercipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun