Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bergurau saat Bertugas Memantau Pesantren Kilat

27 Maret 2023   16:38 Diperbarui: 27 Maret 2023   16:49 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan menuju Babulu (dokpri)

Bergurau saat Bertugas Memantau Pesantren Kilat

Kegiatan sekolah pada tanggal 27-29 Maret 2023 adalah pelaksanaan Pesantren Kilat (peskil). Sebagai pengawas sekolah, kami sudah menyiapkan perangkat pemantauan pelaksanaan peskil. Instrumen pemantauan itu mengalami beberapa revisi. Kami berdisuksi melalui WAG Pengawas Penting.

Untuk pemantauan hari Senin tanggal 27 Maret 2023 saya mendapatkan jadwal ke SMP 11 PPU di daerah Labangka, Kecamatan Babulu. Pak Anas Baenana memperoleh jadwal ke SMP 23 PPU di daerah Tunan dan SMPIT Andalusia. Kemudian Pak Sugeng Mardisantoso mendapatkan jadwal ke SMP Muhammadiyah 2 PPU di Kecamatan Babulu.

Loksi pemantauan kami bertiga satu jalur atau satu arah. Pak Anas Baenana dengan mobil pribadinya membawa kami menuju sekolah-sekolah tersebut.

Mula-mula Pak Anas membawa kami ke SMP 23 PPU di Tunan. Kebetulan kepsek, Pak Jaman sedang dalam keadaan sakit. Pak Baso yang menemui kami bertiga. Instrumen yang perlu diisi langsung dieksekusi. Ada sepuluh poin dalam pemantauan. Poin (1) Program Kegiatan Pesantren Kilat, (2) SK Panitia Kegiatan, (3) Jadwal Kegiatan, (4) Daftar Hadir Guru, (5) Daftar Hadir Peserta Didik, (6) Apakah kegiatan diikuti semua kelas, (7) Apakah semua guru terlibat dalam kegiatan, (8) Materi Kegiatan, (9) Media yang digunakan, (10) Apakah ada kegiatan peserta didik non-muslim.

Setiap poin harus dijawab (ya) atau (tidak). Kemudian ada skor setiap poin mulai 1,2,3, hingga 4. Pada bagian bawah instrumen ada tempat untuk tanda tangan kepala sekolah dan pengawas pemantau kegiatan.

Selanjutnya, mobil Pak Anas Baenana meluncur menuju SMP 11 PPU di wilayah Tunan. Saya segera turun begitu tiba di depan gerbang sekolah yang dipimpin oleh Pak Supriadi (namanya mirip dengan saya, Suprihadi).

Saya langsung menuju ruang kepala sekolah. Kami sudah cukup akrab. Ketika saya masih menjadi kepala sekolah SMP 7 PPU di Sotek, Pak Supriadi menjadi kepsek SMP 14 PPU di Riko. Lokasi sekolah kami waktu itu berdekatan. Kami sering berkomunikasi untuk menyelesaikan berbagai tugas yang menyangkut sekolah.

Ada disiapkan minuman air mineral (dokpri)
Ada disiapkan minuman air mineral (dokpri)
Pada ruang kepsek SMP 11 PPU saya mendapati ada dihidangkan di atas meja tamu minuman air mineral gelas. Iseng-iseng saya foto minuman tersebut. Selanjutnya saya posting pada WAG Pengawas Penting dengan keterangan sebagai berikut.

"Alhamdulillah, panas-panas disiapin minuman..."

Gurauan itu sebagai selingan di antara postingan teman-teman pengawas yang sangat serius memantau sekolah yang dikunjungi. Setiap pengawas mempunyai sekolah sasaran yang berbeda. Untuk membuktikan bahwa mereka sedang berkunjung ke sekolah, dipostinglah foto-foto mereka. Ada pengawas yang berfoto bersama kepala sekolah. Ada foto anak-anak sedang mengaji, dan sebagainya.

Saya ingin membuat situasi yang berbeda. Dengan memosting foto minuman air mineral dalam suasana puasa Ramadan tentu akan membuat tanggapan beragam. Katakan sebagai penyejuk pada cuaca yang cukup terik pada siang hari itu.

Pri dan Pri (dokpri)
Pri dan Pri (dokpri)
Demikian pula saat saya memosting foto bersama kepsek SMP 11 PPU pada WAG kepsek SMP PPU, ada tanggapan dari seorang kepsek. Bu Lili Suriani bertanya.

"Ndak ke sekolah saya, Pak?"

Kepsek SMP 13 PPU itu sudah cukup akrab dengan kami para pengawas sekolah. Bu Lili Suriani sudah memiliki sertifikat calon pengawas sekolah.

Saya pun menjawab dengan gurauan yang akrab.

"Nggak mau ... nanti diajak ke warung...."

Bu Lili Suriani memang sering mengajak kami makan di warung atau rumah makan saat kami berkunjung ke sekolahnya. Kebetulan memang saat ke sekolah di wilayah Kecamatan Waru memang pas saat makan siang.

Gurauan itu pun berlanjut dengan komentar dari pak Sugeng Mardisantoso dan berlanjut dengan gurauan-gurauan lain yang segar.

Perlu Bergurau saat Ramadan

Dalam kondisi perut lapar, kita memang perlu sedikit bergurau untuk melupakan rasa lapar. Dengan hati gembira, kita mungkin akan terlupa bahwa sedang berpuasa. Tentu saja, gurauan yang dibuat masih dalam batas-batas wajar yang tidak membatalkan ibadah puasa.

Dalam menjalankan tugas kita harus bersungguh-sungguh. Namun, pada saat tertentu kita dapat membuat selingan gurauan untuk mengurangi ketegangan atau suasana yang kaku.

Bagaimana menurut Anda?

Penajam Paser Utara, 27 Maret 2023 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun