Saya ingin membuat situasi yang berbeda. Dengan memosting foto minuman air mineral dalam suasana puasa Ramadan tentu akan membuat tanggapan beragam. Katakan sebagai penyejuk pada cuaca yang cukup terik pada siang hari itu.
Demikian pula saat saya memosting foto bersama kepsek SMP 11 PPU pada WAG kepsek SMP PPU, ada tanggapan dari seorang kepsek. Bu Lili Suriani bertanya.
"Ndak ke sekolah saya, Pak?"
Kepsek SMP 13 PPU itu sudah cukup akrab dengan kami para pengawas sekolah. Bu Lili Suriani sudah memiliki sertifikat calon pengawas sekolah.
Saya pun menjawab dengan gurauan yang akrab.
"Nggak mau ... nanti diajak ke warung...."
Bu Lili Suriani memang sering mengajak kami makan di warung atau rumah makan saat kami berkunjung ke sekolahnya. Kebetulan memang saat ke sekolah di wilayah Kecamatan Waru memang pas saat makan siang.
Gurauan itu pun berlanjut dengan komentar dari pak Sugeng Mardisantoso dan berlanjut dengan gurauan-gurauan lain yang segar.
Perlu Bergurau saat Ramadan
Dalam kondisi perut lapar, kita memang perlu sedikit bergurau untuk melupakan rasa lapar. Dengan hati gembira, kita mungkin akan terlupa bahwa sedang berpuasa. Tentu saja, gurauan yang dibuat masih dalam batas-batas wajar yang tidak membatalkan ibadah puasa.
Dalam menjalankan tugas kita harus bersungguh-sungguh. Namun, pada saat tertentu kita dapat membuat selingan gurauan untuk mengurangi ketegangan atau suasana yang kaku.