Tiba-tiba Mas Udin mengingatkan. Saya pun mengiyakan.
Saat mobil menepi dekat terminal 1a, Mas Udin masih membantu untuk memastikan Terminal yang sesuai dengan tiket pesawat terbang saya. Padahal saya sudah yakin bahwa terminal 1a sudah tepat. Bukan terminal 2 (T2) atau yang lain.
Petugas yang ditanya Mas Udin membenarkan.Â
Saya segera menyodorkan selembar uang kertas berwarna biru.
"Uang pas lima ribu saja untuk biaya parkir!"
" Ndak apa-apa!" jawab saya.
"Sepuluh ribu saja, Pak!" kata Mas Udin selanjutnya. Rupanya, ia tidak mau menerima tips berlebihan.
Saya pun mencari-cari di kantong celana uang kertas sepuluh ribuan.
Setelah uang diterima, Mas Udin menawari saya untuk bersantai dulu di tempat parkir dalam mobil.Â
"Ada warung di mana?" Saya merasa cukup lapar.Â
Mas Udin tidak bisa menjawab. Saya pun segera turun dari mobil.Â