Enam puluh hari dapat menayangkan 50 konten (artikel/tulisan) berarti satu hari rata-rata satu konten. Kemudian, komentar sebanyak seratus. Berarti setiap konten minimal ada dua komentar.
Bagaimana jika konten yang kita tayangkan belum mendapatkan komentar? Ada tips sederhana untuk memperoleh komentar. Bagaimana?
Tips agar Artikel Kita Diberi Komentar
Pembaca yang dapat memberikan komentar adalah sesama penulis di Kompasiana. Untuk itu, kita harus melakukan promosi artikel yang kita tayangkan kepada Kompasianer lain. Bagaimana caranya?
Ada banyak WAG yang berisi para Kompasianer. Dalam grup tersebut, sesama penulis saling memberikan nilai dan komentar. Silakan masuk ke dalam WAG yang disukai atau diminati.
Ada cara lain? Pasti ada, dong! Cara ini banyak dilakukan oleh para Kompasianer yang sudah lama bergabung. Bagaimana? Kita tentu mengenal hukum timbal balik, atau hukum berbalas. Jika kita rajin bersilaturahim, insya Allah, kita akan dikunjungi balik. Maksudnya?
Apabila kita ingin memperoleh komentar pada artikel yang kita tayangkan, kita harus sering berkunjung atau memberikan komentar artikel yang ditayangkan Kompasianer lain. Artinya, kita harus membaca artikel Kompasianer lain lebih dahulu, baru kemudian  memberikan komentar.
Banyal keuntungan yang akan kita peroleh saat membaca artikel/konten yang ditayangkan Kompasianer lain. Pertama, kita akan bertambah wawasan. Kedua, kita dapat leluasa memberikan komentar sesuai selera. Tentu, komentar yang positif yang diharapkan. Ketiga, setelah penulis konten membaca komentar kita, biasanya akan ada balasan. Selain itu, ia akan tergoda untuk membaca artikel yang kita tayangkan, dan nilai dan komentar biasanya akan ia berikan. Keempat, Kompasianer yang kita baca artikelnya, bisa jadi akan "mengikuti" kita, menjadi follower!
Nah, mudah bukan untuk mendapatkan komentar? Terus, artikel apa saja yang sebaiknya kita baca agar dapat segera memperoleh umpan balik?
Berdasarkan pengalaman, Kompasianer yang baru saja menayangkan artikellah yang cepat merespons komentar kita. Mengapa, biasanya, Kompasianer yang baru saja menayangkan artikel masih berada di depan laptop atau gawai (masih online). Ia akan segera mengetahui kalau ada komentar masuk. Respons pun akan segera ia berikan. Hal itu sudah saya buktikan.
Artikel lain yang perlu dibaca adalah artikel yang memperoleh predikat AU (Headline). Biasanya penulis artikel ini sering "menjenguk" kontennya. Nah, komentar yang masuk pasti akan segera diberi tanggapan. Setelah memberikan tanggapan, biasanya ia akan "melongok" artikel yang kita tayangkan.Â