Hari Jumat Penuh Nikmat
Banyak julukan untuk hari Jumat. Ada yang memberi julukan Jumat penuh berkah, Jumat mubarok. Para ustaz sering menyebut hari Jumat sebagai rajanya hari (sayyidul ayyam).
Pada hari Jumat tanggal enam Januari 2023, para pengawas dan penilik sekolah mengikuti apel pagi di halaman kantor disdikpora, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Para pengawas dan penilik yang hadir memenuhi teras kantor dari dekat pintu utama kantor hingga pintu Ruang Pengawas 2.
Saya berdiri pada barisan depan agak tengah. Dengan begitu, saya dapat mengambil gambar (memotret) teman pengawas yang berada pada sisi kanan dan sisi kiri saya.
Pada sisi kanan saya berdiri ada Pak Imam Mudin, Pak M. Hanafi, dan Pak Anas Baenana. Pada deret di belakang kami, tampak Pak M. Arsyad.
Pada sisi kiri saya berdiri tampak Pak Habel Hewi dan Pak Sugeng Mardisantoso. Kebetulan kami bertiga memakai kaos dengan warna yang sama yaitu warna biru. Kaos itu merupakan kaos seragam pengawas yang sudah agak lama. Saat itu almarhum Haji Yani yang mengelola pembelian kaos tersebut.
Warna-warni kaos para pengawas dan penilik lain sangat enak dipandang. Wajah pagi yang cerah menambah pemandangan menyegarkan.
Pada baris di belakang kami ada beberapa pengawas dan penilik yang mengenakan kaos dengan warna berbeda. Pak Mokhamad Syafii mengenakan kaos berwarna merah tua dengan logo PGRI.
Para peserta di depan kami (berdiri pada jalan yang biasa dilewati motor dan mobil) berdiri dengan tertib. Pada apel hari Jumat yang sangat cerah itu, Pak Daman, sekretaris disdikpora yang menjadi pemimpin apel. Ada instruksi khusus untuk para pejabat penting di lingkungan disdikpora. Hal yang diinstruksikan itu tidak ada kaitan langsung dengan pengawas dan penilik.
Setelah apel selesai, kami para pengawas dan penilik berkumpul di Ruang Pengawas 1. Pak Mokhamad Syafii mempunyai hajatan. Ia meminta doa restu untuk putri pertamanya yang akan mengikuti ujian profesi dokter gigi di Jawa Timur.
Pemimpin doa kali ini adalah Pak Machmud. Di meja sudah disiapkan burjo (bubur kacang hijau) dan ketan hitam. Pak Mokhamad Syafii membawa dari rumah. Tentu istrinya yang mengolah atau memasaknya.
Berhubung ruang cukup sempit dan ketersediaan kursi terbatas, beberapa pengawas dan penilik harus rela berdiri.
Para bapak atau laki-laki yang paling banyak berdiri. Mereka berdiri di depan meja. Pak M. Hanafi berdiri di samping Pak Anas Baenana dan Pak Sukoco. Di samping Pak Sukoco ada Pak Syamsuddin, dan mbak Vivi, staf. Kemudian di belakang Pak Syamsuddin ada Pak Sukma Widjaya (tampak sedikit kepalanya).
Bahkan, sebagian ada yang rela berdiri di depan pintu. Ada di depan pintu bagian dalam. Ada di depan pintu bagian luar. Pak M. Arsyad dan Pak Mappajaling di depan bagian dalam sedangkan Pak Agus (penilik) berdiri di depan pintu bagian luar.
Saya berdiri di samping mbak Vivi, staf. Di belakang kami tampak Pak Tri Wahjoedi dan Pak Sarmidi. Selesai pembacaan doa, kami pun segera mengambil masing-masing hidangan burjo tersebut. Selain burjo, ada pisang rebus yang dibawa oleh Hj. S. Khasanah. Sementara itu, Bu Any membawa oleh-oleh dari kunjungan ke wilayah Kecamatan Babulu. Salah satu oleh-oleh yang dibawa adalah amplang ikan bandeng.
Hari Jumat itu penuh berkah. Para pengawas dan penilik sering membawa makanan untuk disantap bersama. Pada hari Senin (2/1/23) Hj. Paulina Sandri yang sudah memasuki purnatugas membawa makanan nasi kuning. Setelah Bu Paulina Sandri pensiun, pengawas pengganti sudah disiapkan.
Bu Samnor Janah, dari Kecamatan Babulu sudah menerima SK pengangkatan sebagai pengawas sekolah jenjang SD sejak awal Januari 2023. Pada hari Jumat itu sudah bergabung dalam kegiatan di kantor disdikpora.
Banyak aktivitas yang dilakukan para pengawas pada setiap awal bulan. Di antaranya penyusunan laporan bulanan, termasuk presensi manual. Untuk presensi, perlu ada tanda tangan korwas. Pak Sugeng Mardisantoso pun harus siap melayani pengawas yang meminta tanda tangannya.
Untuk menindaklanjuti kunjungan ke rumah Pak Nuzuluddin Susanto, kepsek SMP 25 PPU beberapa hari sebelumnya, pada hari Jumat itu, korwas mengajak pengawas pembina SMP 25 PPU berkunjung lagi ke rumah Pak Nuzuluddin Susanto di seberang SPBU Penajam. Tidak jauh dari kantor bank BRI.
Perbincangan di teras rumah Pak Nuzuluddin Susanto tidak terlalu lama. Basa-basi sebentar dilanjutkan dengan pembahasan inti kunjungan, yaitu masalah cuti kerja. Mengingat penyakit yang diderita Pak Nuzuluddin Susanto perlu proses penyembuhan agak lama, cuti kerja harus diproses secepatnya.
Surat keterangan dari dokter spesialis yang diperlukan untuk proses penerbitan surat cuti tersebut. Dari perbincangan itu, ada kesanggupan dari Pak Nuzuluddin Susanto untuk mencari atau mengusahakan surat keterangan dari dokter spesialis sesuai penyakit yang dideritanya.
Kami pun segera minta diri dan kembali ke kantor disdikpora. Masih banyak teman pengawas yang beraktivitas di kantor. Tampak ada tiga orang yang duduk di depan Ruang Pengawas 1 karena di dalam ruang cukup penuh orang. Pak Agus (penilik) memakai kaos berwarna hijau. Di sampingnya, duduk Pak Suparjo Rustam mengenakan kaos lengan panjang dan rompi. Pak Syamsuddin duduk paling kiri dengan memegang map berwarna kuning.
Tidak jauh dari mereka bertiga, tampak Pak M. Hanafi sedang berbincang dengan Pak Tri Wahjoedi sambil berdiri. Entah apa yang mereka perbincangkan. Tampak cukup serius wajah keduanya.
Di dalam Ruang Pengawas 2 tampak Pak Sukoco sedang melakukan kegiatan daring. Posisi Pak Sukoco menggantikan posisi Bu Paulina Sandri sebagai pengawas pendamping Program Sekolah Penggerak Angkatan Pertama. Sekolah Penggerak yang didampingi adalah SD 018 Penajam. Bu Suryani kepseknya. Kegiatan yang sedang berlangsung adalah PMO.
Bukan hanya Pak Sukoco. Pak Machmud juga sedang mengikuti PMO untuk PSP Angkatan Kedua. Ada dua sekolah penggerak binaan Pak Machmud. Pak Jumio sebagai fasilitator untuk sekolah yang dibina Pak Machmud.
Aktivitas di dua ruang pengawas cukup dinamis. Penyelesaian administrasi laporan bulanan masih dilakukan beberapa pengawas. Demikian pula laporan hasil sidak (inspeksi mendadak) yang sudah dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa. Sebagian ada yang baru melaksanakan sidak hari Rabu. Pak Rusman Maha dari Babulu tampak berada di ruang pengawas sedang ada perbincangan dengan mbak Dwi, staf.Â
Hj. Sri Kamariah mengajak korwas untuk berdiskusi terkait agenda pengawas pada pekan depan. Ada usul untuk mengadakan pertemuan secara resmi di SMP 21 PPU. Pada bulan November dan Desember 2022 rasa-rasanya tidak ada pertemuan pengawas dan penilik secara resmi. Untuk itu, pada pekan depan direncanakan ada pertemuan secara resmi.
Hari Jumat itu memang banyak hal yang kami lakukan. Ada aktivitas yang tidak kami ceritakan di sini. Demikian pula tidak semua pengawas dan penilik kena jepretan (difoto). Begitu banyak orang dan begitu aktif mobilitas mereka. Lagi pula, saya, Suprihadi, bukan tukang foto professional. Pada saat-saat tertentu saya harus ikut mengerjakan atau melaksanakan aktivitas dan tidak ada orang lain yang memotret atau mengambil gambar. Dengan begitu, dokumentasi sangat terbatas.
Penajam Paser Utara, 6 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H