Ikan-ikan saya giring ke tempat yang mudah ditangkap. Intinya, melokalisasi tempat. Ikan-ikan saya arahkan agar tidak bersembunyi di bawah jembatan pendek. Kemudian, papan penahan saya pasang dekat jembatan pendek itu.
Setelah dilokalisasi, cukup mudah untuk menangkap ikan dengan jala yang sudah siap di tangan. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menangkap ikan-ikan hias tersebut.
Setelah tertangkap, ikan-ikan itu langsung dimasukkan bak hitam sebagai tempat penampungan sementara. Air jernih dalam bak hitam itu tentu akan membuat ikan merasa lebih senang. Ikan yang terakhir saya tangkap adalah ikan berwarna hitam. Ikan sapu-sapu agak sulit ditangkap. Ikan itu paling suka berada pada dasar kolam. Agak melengket atau mencengkeram dasar kolam.
Kolam menjadi kosong setelah ikan ditangkap dan air dialirkan. Hampir satu jam waktu yang dibutuhkan untuk menangkap ikan, mengosongkan air, dan menggosok bagian dasar kolam serta dinding kolam.
Dasar kolam biasanya berlumut. Saya harus menggosok perlahan-lahan supaya bersih. Alat penggosok yang berupa rajutan atau anyaman jala itu biasa digunakan untuk menggosok piring kotor di dapur. Selain bagian dasar kolam, saya juga menggosok bagian dinding.
Lumut hijau suka tumbuh pada dasar dan dinding kolam. Untuk itu, saya perlu ekstrahati-hati. Sangat lembut lumut itu. Perlu berulang-ulang menggosok baru bisa hilang warna hijau itu.
Setelah lumut dibersihkan, pasir serta tanah yang melengket pada lantai kolam perlu dibersihkan pula. Air bersih diguyurkan kemudian lantai digosok-gosok lagi agar kotoran dapat berkumpul. Dalam hal ini diperlukan baskom kecil untuk menampung kotoran yang tersisa di dasar kolam.
Setelah kolam dirasa cukup bersih, air dari PDAM pun dialirkan. Alhamdulillah pada hari Ahad tanggal dua puluh lima Desember 2022 air cukup lancar.
Hanya sekitar sepuluh menit, air sudah cukup banyak mengisi kolam. Ikan-ikan dari dalam bak berwarna hitam segera saya pindahkan dengan menggunakan jala. Kelincahan ikan yang berenang di air bersih sangat membuat hati riang.
Ibarat membersihkan Hati
Membersihkan kolam dapat diibaratkan seperti membersihkan hati yang kotor. Terbalik, ya? Membersihkan hati yang kotor ibarat membersihkan kolam yang sudah keruh airnya. Agar hati bersih, diperlukan alat atau sarana untuk membersihkan hati, yaitu niat dan aksi. Setelah berniat untuk membersihkan hati, selanjutnya aksi dijalankan. Apa saja yang harus dilakukan (aksi) untuk membersihkan hati?