Sebelum acara inti dimulai, Pak Najatin selaku ketua MGMP IPA memberikan beberapa informasi terkait perubahan-perubahan aturan. Perubahan itu terjadi setelah para pengurus MGMP dikumpulkan oleh pengurus MKKS di SMP 10 PPU pada tanggal sepuluh Desember 2022. Saat itu bertepatan dengan acara MGMP Bahasa Indonesia di Pantai Nipah-Nipah.
Baca juga: MGMP Bahasa Indonesia, 10 Desember 2022Â
Pada tanggal sepuluh Desember 2022 itu, MGMP Bahasa Indonesia sengaja diadakan di luar ruang (outdoor) sebagai kegiatan pamungkas di akhir tahun 2022 dan sekaligus acara serah terima pengurus lama ke pengurus baru. Dalam kegiatan itu diadakan acara tukar kado.
Baca juga: Acara Tukar KadoÂ
Kegiatan inti MGMP IPA dimulai. Pak M. Hanafi tampil dengan membawakan materi terkait PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Saya berpindah tempat duduk. Saya memilih kursi kosong yang berada di samping Bu Hamidah, guru SMP 9 PPU.
Bu Hamidah termasuk salah satu guru SMP 9 PPU yang aktif di FB. Selain dia ada guru matematika yang juga aktif yaitu Pak Tanto.
Para guru tampak tenang. Tidak berisik. Masing-masing asyik dengan aktivitas yang disukainya. Saat Pak M. Hanafi memaparkan atau menguraikan proses pembuatan PTK, sebagian guru dengan serius menyimak.
Judul yang tertera dalam layar adalah Berbagi Praktik Baik. Latihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas. Kemudian pada layar berikutnya terpampang judul Garis Besar/ Kerangka Laporan. Pada bagian awal laporan meliputi: halaman judul, lembar pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran. Â
Kemudian bab demi bab laporan diterangkan oleh Pak Hanafi dengan suara lantang. Sesekali ada peserta yang bertanya. Dengan sabar Pak Hanafi menyimak pertanyaan dan segera memberikan jawaban.
Guru IPA SMP 23 PPU, Bu Darmawati dan Pak Eko tampak sibuk mengatur ini dan itu. Beberapa kali Bu Darmawati lewat di samping saya. Kami pun bertegur sapa. Pada kali kesekian lewat di samping saya, Bu Darmawati bertanya apakah saya mau dibuatkan kopi. Tentu saja saya tidak menolak. Padahal, sudah dua kali saya minum kopi. Pertama di rumah. Kedua di ruang kepsek.
Setelah mengurus ini dan itu sudah selesai, Pak Eko mengambil kursi dan duduk di dekat saya. Kami pun terlibat obrolan. Pak Eko bercerita bahwa ia mendaftar Program Guru Penggerak Angkatan Delapan tetapi tidak selesai mengisi jawaban esai. Kemudian ia berinisiatif untuk maju lagi pada Program Guru Penggerak Angkatan Sembilan, kebetulan sudah dibuka.