Hujan deras semalaman pada medio November 2022. Pagi hari gerimis masih turun. Saya tetap berangkat ke kantor disdikpora seperti hari sebelumnya. Mantel sudah siap. Kaos kaki tidak saya pasang. Agar tidak kena air hujan, sepasang kaos kaki itu saya masukkan ke dalam tas punggung. Selanjutnya, tas punggung saya bungkus dengan tas kresek warna kuning yang berukuran besar.
Teman-teman di Ruang Pengawas 1 atau 2 asyik dengan aktivitas masing-masing. Dalam suhu udara yang agak dingin, kami "dihangatkan" oleh camilan gorengan yang dibeli oleh Hj. Sri Kamariah. Sambil berbincang kami menikmati kudapan yang masih hangat itu.
Ada tiga macam gorengan yang sempat saya nikmati, yaitu ubi goreng, bakwan/ote-ote, dan pisang goreng. Teman-teman pengawas lain ada yang kurang suka makan gorengan dengan alasan tertentu. Ia hanya memandangi kawan-kawannya menyantap gorengan dengan dicelupkan pada sambal kacang yang agak pedas.
Dalam waktu sekejap, gorengan itu pun diserbu dan ludes tanpa bekas. Hanya sambal kacang yang tersisa. Saya segera mengambil air minum dari dispenser. Saya harus menunggu beberapa saat untuk mendapatkan air minum yang hangat.
Saat kondisi sudah nyaman, saya segera bersiap menuju tempat undangan di aula lantai satu Kantor Bupati. Jarak tidak terlalu jauh dari disdikpora. Namun, kami harus berhati-hati karena jalanan licin. Gerimis masih turun. Mantel saya pakai lagi.
Ada empat pengawas sekolah yang diundang dalam acara Sosialisasi Pembekalan ASN Pra-Pensiun. Tiga pengawas jenjang SD, yaitu Bu Paulina Sandri, Hj. Sri Kamariah, dan Pak Sarmidi. Untuk pengawas jenjang SMP hanya saya, Suprihadi, yang mendapatkan undangan. Â
Tiba di ruang aula lantai satu Kantor Bupati, saya segera memantau kondisi sekitar. Saya lihat baru ada dua orang di dalam ruang aula. Panitia belum datang. Saya pun segera menyalami keduanya yang sudah begitu saya kenal. Keduanya adalah guru matematika. Satu guru di SMP 4 PPU dan yang satu guru di SMP 11 PPU. Pak Suryadi dan Pak Edy Suryani cukup asyik berbincang.
Â
Saya pun segera ambil kamera untuk berswafoto bertiga. Selanjutnya foto itu saya kirimkan ke WAG Kepsek SMP/MTs. PPU. Tentu saya beri keterangan dengan maksud untuk mengajak kawan-kawan kepsek SMP yang mendapatkan undangan serupa, yaitu Pak Edy Prayitno dan Bu Pedie Dawid segera datang ke tempat acara.Berhubung masih sepi, saya pun mendekati spanduk yang agak jauh dari deretan tempat duduk. Tanpa ragu saya naik ke atas panggung melalui anak tangga. Saya pun melakukan swafoto dengan latar belakang spanduk tersebut. Untuk membuat kenang-kenangan memang harus diperlukan keberanian asal tidak melanggar aturan.
Beberapa saat kemudian panitia datang. Peserta pun merangsek untuk melakukan registrasi. Seperti biasa, kami harus antre untuk presensi. Nama-nama kami sudah ada dalam daftar. Kami tinggal menuliskan nomor gawai (ponsel) dan tanda tangan.
Setelah melakukan registrasi atau melakukan presensi, para peserta sosialisasi memilih tempat duduk sesuai selera. Ada yang suka di depan. Ada yang suka di tengah. Ada pula yang suka di bagian tepi ruang aula. Dengan demikian semua sisi ruang ada yang memilih. Â Â