Musyawarah Pengawas Sekolah di Pantai Saloloang, 31 Oktober 2022
Pertemuan MKPS (Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah) untuk bulan Oktober 2022 dilaksanakan di Pantai Saloloang, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Undangan via pesan WhatsApp dibagikan di WAG beberapa hari sebelum pelaksanaan pada hari Senin, 31 Oktober 2022.
Penyelenggara atau "panitia" dari pengawas TK (Taman Kanak-Kanak). Tentu saja "gerbong" lembaga atau sekolah jenjang TK "dikerahkan" untuk mendukung kegiatan itu. Kali ini "gerbong" TK wilayah Kecamatan Penajam yang digerakkan. Dua pengawas TK yang ada tentu "mengerahkan" para pimpinan (kepala sekolah) TK untuk berpartisipasi. Bu Tuti dan Bu Any berkolaborasi untuk menyukseskan acara MKPS itu.
Pilihan lokasi acara di Pantai Saloloang sangat tepat mengingat belum ada ruang pertemuan di TK yang representatif. Untuk menampung semua penilik PAUD dan pengawas sekolah mulai jenjang TK, SD, hingga SMP yang berjumlah lebih tiga puluh orang perlu ruang yang agak luas.
Pada bulan September 2022, pertemuan MKPS juga dilaksanakan di pantai pada tanggal 12 September 2022. Lokasi saat itu tentu berbeda dengan lokasi pada pertemuan bulan Oktober 2022.Â
Wilayah atau daerah pantai di Tanjung cukup panjang dan meliputi beberapa kelurahan. Orang sering salah menyebutkan daerah tempat acara mengingat begitu panjang garis pantai yang orang awam selalu menyebut Pantai Tanjung. Padahal, ada wilayah Kelurahan Saloloang, Kelurahan Tanjung Tengah, Kelurahan Pejala, dan Kelurahan Kampung Baru dengan panjang pantai keseluruhan sekitar lima belas kilometer.
Baca juga: Pengawas Sekolah Adakan Pertemuan di Pantai   Â
Hari Ahad tanggal 30 Oktober 2022 saya menanyakan di WAG yang anggotanya para pengawas, penilik, dan staf yang bertugas di ruang pengawas. Pertanyaan terkait pakaian seragam yang akan dikenakan dalam acara MKPS tersebut. Sebagian besar anggota grup menjawab bahwa pakaian yang dikenakan adalah pakaian seragam hari Senin, yaitu seragam kantor warna keki.
Pada pertemuan MKPS bulan September 2022 di pantai Tanjung, kami mengenakan seragam kaos (baru) karena acara terkait peringatan HUT RI sekaligus Hari Olahraga. Pertanyaan itu saya lontarkan sekaligus untuk mengingatkan para penilik dan pengawas sekolah. Mengingatkan apa? Agenda hari Senin itu! Mengapa? Ada informasi bahwa ada pengawas jenjang SD masih harus melakukan monev (monitoring dan evaluasi) Â ANBK Â (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) pada tanggal 31 Oktober 2022.
Pelaksanaan ANBK memang tidak serentak pada hari dan tanggal yang sama untuk semua sekolah. Berbeda saat UN (Ujian Nasional) beberapa tahun silam yang pelaksanaannya serentak dari Sabang hingga Papua.
Hari Senin tiba. Pagi-pagi saya sudah bersiap berangkat untuk menghadiri MKPS di Pantai Saloloang. Saya sudah pesan "kursi" untuk ikut mobil yang dikemudikan Pak Sugeng Mardisantoso. Berhubung Pak korwas berangkat dari rumahnya di Perumahan Korpri Kilometer Sembilan, saya pun dengan senang hati mendatangi rumahnya. Cuaca sangat cerah. Saya merasakan kedamaian.
Akhirnya kami bertiga berada dalam mobil dinas pengawas SMP itu. Perjalanan masih agak lama tetapi jalanan mulus. Tiba di lokasi acara, terlihat para pengawas sudah banyak yang datang. Mereka duduk santai di lantai.Â
Bangunan tanpa dinding pada bagian samping dan belakang itu cukup luas. Bangunan itu akan saya sebut gazebo tetapi kok cukup luas. Katakan saja bangunan untuk pertemuan di dekat pantai yang cukup luas. Para pengawas hanya memenuhi sekitar sepertiga dari ruang yang sangat dekat dengan bibir pantai.
Kudapan rebus-rebusan tersedia begitu banyak. Ada jagung rebus, singkong rebus, ubi rebus, dan kacang tanah rebus. Para pengawas begitu asyik dengan kelompok-kelompok kecilnya. Sebagian duduk bergerombol membentuk satu kelompok diskusi.
Berikutnya, pembahasan atau musyawarah dilakukan. Satu per satu topik dibicarakan. Â Pak Sugeng Mardisantoso selaku koordinator pengawas (korwas) menyoroti perihal penerapan presensi kehadiran jam kerja secara digital.
"Informasi yang saya peroleh, kita bisa melakukan presensi secara online itu dalam radius 100 meter dari kantor."
"Kita akan meminta penjelasan dari Pak Juhri (bagian umum disdikpora) atau Mas Bana!"
Demikian Pak Korwas memberikan solusi. Sejak beberapa tahun silam (sebelum pandemi Covid-19) persoalan presensi online ini menimbulkan persoalan serius bagi para pengawas. Ketika pandemi Covid-19 melanda, masalah presensi online "tenggelam" karena ada kebijakan WfH (work from home).
"Untuk aturan baru, kepala sekolah dan pengawas sekolah diangkat dari Guru Penggerak!"
Hal itu sudah sering diberitakan dan dibahas dalam media massa. Dengan adanya aturan baru itu, para Guru Penggerak seharusnya didorong untuk meningkatkan kompetensi manajerial agar saat diangkat menjadi kepala sekolah atau pengawas sekolah sudah mempunyai bekal yang cukup.
"Saya sudah akan pensiun, perlulah jalan-jalan. Kalau nanti sudah pensiun, mau jalan-jalan tentu harus membawa keluarga. Ongkosnya besar. Kebetulan ada munas di Bali, saya ikut!"
Selanjutnya, saya juga menyampaikan bahwa sebagai pengawas sekolah, perlu refreshing untuk meredakan masalah yang terjadi di sekolah binaan dan dalam rumah tangga.
"Saya berharap, sebelum Bu Paulina Sandri purnatugas pada bulan Desember nanti perlu ada kegiatan jalan-jalan lagi. Nanti tahun depan, sebelum Bu Sri Kamariah pensiun, kita jalan-jalan lagi!"
Setelah menyampaikan hal-hal yang ringan, saya pun berbicara terkait PKKS (Penilaian Kinerja Kepala Sekolah). Aplikasi "terbaru" akan diluncurkan APSI Pusat dalam kegiatan bimtek. Namun, jadwal bimtek belum diumumkan. Untuk itu, saya mengimbau kepada para pengawas untuk melihat lagi aplikasi PKKS hasil bimtek di Kota Batu, Jawa Timur sebelum pandemi Covid-19.
Giliran untuk berbicara di depan selanjutnya diberikan kepada Bu Hj. S.Khasanah. Setelah Pak Jumio, Pak Sugeng, dan saya, Suprihadi, giliran bendahara pengawas untuk berbicara. Laporan keuangan menjadi fokus uraian atau pembicaraan. Tahap demi tahap penggunaan uang selama satu bulan terakhir dilaporkan dengan lancar. Para peserta musyawarah menyimak dengan tertib.
Permintaan saya terkait kegiatan jalan-jalan sebelum Bu Paulina Sandri purnatugas mendapatkan porsi pembahasan cukup lama. Ada perkiraan atau harapan kucuran dana dari kantor untuk kegiatan itu.Â
Diprediksi ada sekian rupiah yang cukup untuk menyewa bus ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pembahasan untuk kegiatan itu mendapatkan berbagai tanggapan dari peserta musyawarah. Mayoritas para pengawas mulai jenjang TK, SD, dan SMP, serta penilik sekolah menyetujui rencana itu. Direncanakan pada bulan Desember 2022 kegiatan jalan-jalan itu akan dilakukan.
Musyawarah yang dihadiri pengawas dari Babulu (Pak Imam Mudin, Pak Kabul, dan Pak Rusman Maha); Â Penajam-Waru (Pak Sukoco, Pak Machmud, Pak Sarmidi, Pak Syamsuddin, Pak Jumio, Pak Mapijaling, Pak Supardjo Rustam, Pak Sukma Widjaya, Bu Suwarni, Bu Paulina Sandri, Hj. S. Khasanah, Hj. Sri Kamariah, Bu Any Mariani, Bu Tuti M., Pak Habel, Pak Mukafik, Pak Anas Baenana, Pak M. Hanafi, Pak M. Syafii, Pak Sugeng Mardisantoso, Pak Tri Wahjoedi, Pak Prayitno, dan saya, Suprihadi); Sepaku (Pak Panggih, Pak Sutopo, Bu Sutarmi, Pak Patoni, dan Pak Sawur) semakin siang semakin "ramai". Satu-satunya penilik sekolah yang hadir adalah Pak Arsyad. Tiga penilik sekolah lain tidak hadir. Satu di antaranya sedang sakit.
Selain dihadiri para pengawas dan penilik, ada dua staf ruang pengawas yang hadir juga, yaitu mbak Vivi dan mbak Dwi. Pada sisi tempat konsumsi, para kepala TK sibuk menyiapkan hidangan untuk kami semua. Selain minuman es kelapa muda yang segar, botol-botol air mineral menjadi minuman pilihan. Cuaca yang begitu panas memang cepat membuat haus.
Setelah Bu Hj. S. Khasanah menyampaikan laporan keuangan, acara selanjutnya adalah "mengundi" arisan bulanan. Ada dua nama yang "keluar". Bulan ini nama pengawas yang memperoleh arisan adalah Pak Jumio dan Bu Any. Selanjutnya, perbincangan santai dilakukan. Beberpa pengawas kembali berkelompok untuk mengobrol sesuatu yang dirasa penting.
Musyawarah atau rapat yang berlangsung hanya "setengah hari" memang belum dapat memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh para pengawas dan penilik. Namun, paling tidak ada sesuatu yang sudah dibahas meskipun belum tuntas seratus persen.
Penajam Paser Utara, 31 Oktober 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI