Perjalanan dari rumah Pak Sugeng Mardisantoso cukup lancar. Ketika melewati Jalan Pariwisata (daerah kapling) staf ruang pengawas, Mbak Vivi melambaikan tangan. Itu artinya, dia mau nebeng. Waktu itu, mobil sudah hampir sampai jalan simpang menuju SMA 5 PPU. Dengan gesit, Pak Korwas memutar arah mobil, kembali mendatangi Mbak Vivi yang berdiri di depan rumahnya.
Akhirnya kami bertiga berada dalam mobil dinas pengawas SMP itu. Perjalanan masih agak lama tetapi jalanan mulus. Tiba di lokasi acara, terlihat para pengawas sudah banyak yang datang. Mereka duduk santai di lantai.Â
Bangunan tanpa dinding pada bagian samping dan belakang itu cukup luas. Bangunan itu akan saya sebut gazebo tetapi kok cukup luas. Katakan saja bangunan untuk pertemuan di dekat pantai yang cukup luas. Para pengawas hanya memenuhi sekitar sepertiga dari ruang yang sangat dekat dengan bibir pantai.
Ombak yang berkejaran dapat kami saksikan dengan bebas. Saya pun segera mengambil minuman segar berupa es kelapa muda plus jeruk nipis. Rasa haus selama perjalanan benar-benar terobati setelah meneguk satu gelas plastik es kelapa muda tersebut. Rasa jeruk yang ditambahkan dalam minuman itu benar-benar menambah rasa segar.
Kudapan rebus-rebusan tersedia begitu banyak. Ada jagung rebus, singkong rebus, ubi rebus, dan kacang tanah rebus. Para pengawas begitu asyik dengan kelompok-kelompok kecilnya. Sebagian duduk bergerombol membentuk satu kelompok diskusi.
Beberapa saat kemudian acara dimulai. Pak Jumio bertindak selaku pembawa acara. Seremoni pembukaan berlangsung cukup lancar. Satu agenda seremonial yang rutin dilakukan setiap pertemuan resmi adalah pembacaan doa. Untuk MKPS kali ini pembacaan doa dipimpin oleh Pak Anas Baenana.
Para peserta ikut mengangkat tangan saat Pak Anas Baenana memimpin pembacaan doa. Posisi semua duduk di lantai. Pengawas dari wilayah Kecamatan Sepaku terlihat hadir semua. Demikian pula pengawas dari kecamatan lain.
Berikutnya, pembahasan atau musyawarah dilakukan. Satu per satu topik dibicarakan. Â Pak Sugeng Mardisantoso selaku koordinator pengawas (korwas) menyoroti perihal penerapan presensi kehadiran jam kerja secara digital.
Ada aplikasi yang dibagikan (di-share) di WAG. Pagi hari presensi mulai pukul 07.15-07.45. Kemudian presensi sore pada pukul 16.00-18.00. Permasalahan yang dihadapi para pengawas terkait tempat untuk melakukan presensi. Bagaimana jika seorang pengawas berada di luar kantor disdikpora, pada saat kunjungan ke sekolah misalnya.
"Informasi yang saya peroleh, kita bisa melakukan presensi secara online itu dalam radius 100 meter dari kantor."
Demikian Hj. Sri Kamariah memberikan penjelasan. Para pengawas lain pun masih ingin penjelasan lebih lanjut. Untuk pengawas yang sekolah binaannya berada di wilayah Kecamatan Sepaku tentu akan menghadapi persoalan jika aturan jarak radius 100 meter diberlakukan. Rata-rata lokasi sekolah binaan mereka berada pada kisaran 90-an kilometer dari kantor disdikpora!