Permintaan saya terkait kegiatan jalan-jalan sebelum Bu Paulina Sandri purnatugas mendapatkan porsi pembahasan cukup lama. Ada perkiraan atau harapan kucuran dana dari kantor untuk kegiatan itu.Â
Diprediksi ada sekian rupiah yang cukup untuk menyewa bus ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pembahasan untuk kegiatan itu mendapatkan berbagai tanggapan dari peserta musyawarah. Mayoritas para pengawas mulai jenjang TK, SD, dan SMP, serta penilik sekolah menyetujui rencana itu. Direncanakan pada bulan Desember 2022 kegiatan jalan-jalan itu akan dilakukan.
Musyawarah yang dihadiri pengawas dari Babulu (Pak Imam Mudin, Pak Kabul, dan Pak Rusman Maha); Â Penajam-Waru (Pak Sukoco, Pak Machmud, Pak Sarmidi, Pak Syamsuddin, Pak Jumio, Pak Mapijaling, Pak Supardjo Rustam, Pak Sukma Widjaya, Bu Suwarni, Bu Paulina Sandri, Hj. S. Khasanah, Hj. Sri Kamariah, Bu Any Mariani, Bu Tuti M., Pak Habel, Pak Mukafik, Pak Anas Baenana, Pak M. Hanafi, Pak M. Syafii, Pak Sugeng Mardisantoso, Pak Tri Wahjoedi, Pak Prayitno, dan saya, Suprihadi); Sepaku (Pak Panggih, Pak Sutopo, Bu Sutarmi, Pak Patoni, dan Pak Sawur) semakin siang semakin "ramai". Satu-satunya penilik sekolah yang hadir adalah Pak Arsyad. Tiga penilik sekolah lain tidak hadir. Satu di antaranya sedang sakit.
Selain dihadiri para pengawas dan penilik, ada dua staf ruang pengawas yang hadir juga, yaitu mbak Vivi dan mbak Dwi. Pada sisi tempat konsumsi, para kepala TK sibuk menyiapkan hidangan untuk kami semua. Selain minuman es kelapa muda yang segar, botol-botol air mineral menjadi minuman pilihan. Cuaca yang begitu panas memang cepat membuat haus.
Setelah Bu Hj. S. Khasanah menyampaikan laporan keuangan, acara selanjutnya adalah "mengundi" arisan bulanan. Ada dua nama yang "keluar". Bulan ini nama pengawas yang memperoleh arisan adalah Pak Jumio dan Bu Any. Selanjutnya, perbincangan santai dilakukan. Beberpa pengawas kembali berkelompok untuk mengobrol sesuatu yang dirasa penting.
Waktu makan tiba. Hidangan gudeg Yogya disajikan. Kami pun antre untuk mengambil makanan. Berbagai lauk khas Jawa disajikan. Ada tahu dan tempe bacem. Ada rempeyek kacang tanah. Ada sambal goreng krecek. Ada urap. Ada telur "bacem", ayam masak kuah, dan beberapa lauk lain yang sangat menggugah selera.
Saat saya sudah siap untuk menikmati hidangan itu, beberapa pengawas terlihat masih asyik berbincang. Mereka masih menunggu antrean agak sepi.
Musyawarah atau rapat yang berlangsung hanya "setengah hari" memang belum dapat memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh para pengawas dan penilik. Namun, paling tidak ada sesuatu yang sudah dibahas meskipun belum tuntas seratus persen.
Penajam Paser Utara, 31 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H