Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan dari Penajam, Kalimantan Timur ke Pulau Bali (4)

14 Oktober 2022   04:52 Diperbarui: 14 Oktober 2022   04:57 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambil berjalan menuju tempat penjual minuman air mineral dalam lokasi ruang tunggu bandara di Surabaya itu, saya "cuci mata" untuk melihat-lihat kemegahan bandara internasional yang cukup sibuk tersebut. Para calon penumpang pesawat terus berdatangan.

Pada saat saya berjalan-jalan bertemu Bu Paulina Sandri yang baru keluar dari toilet wanita. Saya tanyakan musala. Bu Sandri mengatakan bahwa lokasi musala tidak jauh dari tempat kami bertemu itu.

Saya pun penasaran ingin mengetahui lokasi musala. Pada setiap bandara, di ruang tunggu pasti disediakan musala. Untuk itu, saya ingin mengetahui kondisi musala di bandara Surabaya itu.

Kaki saya melangkah cukup jauh tetapi belum saya temukan tulisan atau penunjuk arah ke musala. Ketika saya bertemu dengan seorang petugas bandara, saya bertanya musala. Kemudian saya ditunjukkan tempat itu.

Pada saat saya berjalan menuju musala itu, sang petugas bertanya kepada saya, gate berapa tempat saya menunggu pesawat.

"Gate 12, Pak!"

"Lho. Di sana dekat Gate 12 ada musala. Dekat AW!"

Dokpri
Dokpri
Saya pun berjalan menuju lokasi yang ditunjukkan. Saya benar-benar kaget, ternyata tadi saya melewatkan lokasi itu. Tulisan penunjuk arah musala terlalu tinggi, hampir menyentuh plafon atau atap. Saya tidak sempat melihat saat berjalan-jalan tadi.   

Dokpri
Dokpri
Ada lorong cukup panjang menuju musala. Tiba di musala saya merasa kagum karena tempatnya sangat bagus. Tempat berwudu cukup nyaman. Tempat salat juga cukup luas. Hal berbeda dengan tempat salat pada beberapa bandara yang pernah saya datangi.

Dokpri
Dokpri
Pada pukul 13.00 wib ada pengumuman untuk penumpang pesawat jurusan Denpasar agar segera memasuki pesawat melalui Gate 12. Kami pun bergegas menuju pintu yang dimaksud. Barang-barang bawaan kami angkat dengan hati-hati. Tentu saja ada sedikit berkurang karena sebagian makanan sudah berpindah "lokasi".

Saya mendapatkan kursi bernomor 8F, dekat jendela. Sementara itu, para pengawas wanita mendapatkan kursi 8A, 8B, dan 8C. Dengan begitu, saya dapat memotret mereka bertiga dari tempat duduk saya. Kebetulan kursi di samping saya masih kosong (penumpang belum datang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun