"Tiga ratus sepuluh ribu."
Selanjutnya, mobil antre untuk masuk ke kapal feri setelah tiket dibayar. Kami berenam berbincang santai di dalam mobil. Saat mobil memasuki kapal feri, langsung diarahkan ke bagian depan, dekat pintu keluar kapal. Dengan begitu, pada saat kapal feri sandar di pelabuhan, mobil kami paling awal harus keluar dari kapal.
Baca juga: Hujan LokalÂ
Kami segera turun dari mobil dan berjalan menaiki tangga. Tempat duduk untuk penumpang kapal berada di lantai dua. Kudapan pesanan Bu Kusmiati dibawa pula. Ruang pada lantai dua ada beberapa bagian. Ada bagian depan untuk pengemudi kapal, bagian tengah untuk penumpnag. Demikian pula untuk bagian belakang.
Ada toilet pada bagian paling belakang lantai dua tersebut. Ada beberapa pintu toilet. Selai itu, ada dua kantin atau kafetaria di dalam kapal feri yang kami naiki hari ini.
Bu Kusmiati menanyakan minuman apa yang ingin dipesan teman-teman.
"Kopi hitam!" ucap saya.
Teman lain ada yang memesan teh atau kopi seperti yang saya pesan. Tempat duduk yang ada meja di depan kafetaria yang  kami pilih.  Â
Saya berjalan mencari colokan untuk mencharger gawai. Baterai gawai saya benar-benar sudah sekarat dayanya.Â
Baca juga: Persiapan Menuju BPMP SamarindaÂ