Ketika Hujan Tidak Turun
Cuaca cerah pada hari Ahad tanggal dua puluh lima September 2022. Saya sudah merancang beberapa agenda untuk memanfaatkan hari libur ini. Setelah urusan "dalam negeri" selesai, yaitu mencuci pakaian yang tidak seberapa banyak, segera saya berangkat menuju tempat penjual air minum isi ulang.
Pada saat tiba di tempat penjual air minum isi ulang, saya melihat ada papan iklan kaveling tepat di seberang jalan. Papan iklan itu jelas menawarkan hanya tiga kaveling di lokasi belakang tulisan iklan itu. Rizal, sambil melayani pembeli mengatakan bahwa harga per meter kaveling itu satu juta rupiah. Luas satu kaveling ada yang 150 meter persegi (7,5 X 20). Ada dua kaveling yang berukuran 150 meter persegi. Ukuran paling luas 385 meter persegi (11 x 35) hanya satu kaveling.
Penajam Paser Utara melinjak sejak wilayah Kecamatan Sepaku ditetapkan sebagai IKN (Ibu Kota Negara).
Harga tanah di KabupatenHanya satu galon saya beli air minum isi ulang. Setelah menyerahkan uang satu lembar lima ribuan, saya pun meninggalkan tempat itu. Sepeda motor langsung menuju samping pintu dapur. Hal itu untuk memudahkan pemindahan galon yang sudah berisi air minum isi ulang itu.
Sepeda motor segera saya pindahkan ke depan pintu pagar rumah. Tiga kantong plastik (kresek) berisi sampah dengan tiga warna itu sudah siap untuk dibuang. Saya perlu mengartur posisi ketiga kresej itu agar enak dibawa. Pengaturan posisi cukup penting agar tidak mengganggu kemudi (stang).
Tempat pembuangan sementara berlokasi di belakang terminal Penajam. Untuk mencapai terminal, saya harus melewati kantor inspektorat kabupaten, beberapa toko, warung makan, kantor pegadaian Penajam, dan kantor BPJS.
Saya harus berjalan kaki beberapa meter setelah tiba di belakang terminal Penajam. Ada parit yang menghalangi sehingga saya harus membawa ketiga kantong sampah itu ke tempat pembuangan sementara.
rambut.Â
Sepeda motor saya lajukan ke arah bawah, yaitu arah mendekati pelabuhan. Namun, saya tidak ma uke pelabuhan. Agenda berikutnya, saya menuju pasar lama. Di sana ada tempat pangkasNama tempat pangkas rambut itu "Salon Mawar". Meskipun nama tempatnya salon, biaya atau ongkos pangkas rambut termasuk sedang, yaitu dua puluh lima ribu rupiah.
Ketika saya masuk ke dalam ruang pangkas rambut, terlihat masih ada satu orang yang sedang dipangkas rambutnya. Saya pun harus rela menunggu sambil menyaksikan siaran televisi. Informasi yang sedang ditayangkan tentang pengusaha kain tenun tradisional.
Proses pangkas rambut tidak berlangsung lama. Dalam beberapa menit, saya sudah keluar dari "Salon Mawar". Selanjutnya, saya melanjutkan agenda berikutnya.Â
Saya ingin melihat-lihat kondisi pasar di belakang SD 003 Penajam di Gunung Seteleng. Posisi pasar tumpah itu memang kurang strategis. Para penjual memasarkan dagangannya di sepanjang pinggir jalan dekat gereja. Dengan begitu, kendaraan pembeli yang diparkir di tepi jalan sangat mengganggu pemakai jalan lain.
Saya mau beli sate ayam madura yang dijual di dekat SD 003 Penajam, tepatnya di ujung lapangan Gunung Seteleng (dekat pertigaan menuju pasar). Selain penjual sate, ada penjua bubur ayam, dan pentol.
"Dua puluh ribu, Pak Lik. Pakai lontong!"
Saya kira pembeli sepi. Rupanya ada yang duduk-duduk di belakang penjual. Ada pula beberapa ibu yang tiba-tiba datang mau mengambil pesanannya. Saya pun harus rela menunggu giliran dilayani.
Penajam Paser Utara, 25 September 2022 Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H