Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Perbedaan Kata, Frasa, dan Klausa

1 September 2022   16:08 Diperbarui: 1 September 2022   16:15 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam KBBI V (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ada empat (4) pengertian kata. Di sini saya mengambil pengertian yang keempat: Kata adalah istilah linguistik yang berarti satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (misalnya pejuang, pancasila, mahakuasa). 

Kemudian, morfem adalah satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil.

Berdasarkan pengertian di atas, sebuah kata dapat berdiri sendiri. Jika dilihat dari contoh yang tersaji, kata terdiri atas gabungan beberapa huruf kombinasi vokal dan konsonan. Tentu saja, vokal dan konsonan tidak asal digabungkan.

Sebuah kata dapat bergabung dengan kata lain dan membentuk satu kesatuan. Gabungan kata seperti itu dapat disebut frasa. Dalam KBBI V istilah frasa diartikan sebagai gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misalnya gunung tinggi disebut frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif). 

Pengertian itu maksudnya apa? Kata gunung dan tinggi bukan unsur-unsur kalimat subjek dan predikat. Frasa gunung tinggi merupakan satu kesatuan (kelompok kata).

Bagaimana dengan contoh berikut.

Gunung itu tinggi.

Dalam bentuk di atas, ada kata itu yang disisipkan sehingga bentuk itu bukan lagi frasa melainkan sudah menjadi sebuah kalimat (gunung itu sebagai subjek dan tinggi sebagai predikat).

Perhatikan contoh kalimat berikut ini.

Ibu membatik sedangkan ayah melukis.

 Kalimat di atas terdiri atas dua bagian:

Ibu membatik.

Ayah melukis.

Kedua bagian tersebut digabungkan dengan kata sedangkan.

Dalam konteks di atas, bagian Ibu membatik disebut klausa. Demikian pula bagian Ayah melukis juga disebut klausa. Dengan demikian klausa itu apa? Menurut KBBI V, klausa adalah satuan gramatikal yang mengandung predikat dan berpotensi menjadi kalimat.

Gabungan dua bagian (dua klausa) seperti contoh di atas disebut kalimat majemuk. Menurut KBBI V, kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu.

Demikian sekilas perbedaan antara kata, frasa, dan klausa. Ulasan ini akan terkait dengan ulasan lain yang sudah ditayangkan maupun yang akan ditayangkan di Kompasiana.

Penajam, 1 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun