Dalam KBBI V (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ada empat (4) pengertian kata. Di sini saya mengambil pengertian yang keempat: Kata adalah istilah linguistik yang berarti satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (misalnya pejuang, pancasila, mahakuasa).Â
Kemudian, morfem adalah satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil.
Berdasarkan pengertian di atas, sebuah kata dapat berdiri sendiri. Jika dilihat dari contoh yang tersaji, kata terdiri atas gabungan beberapa huruf kombinasi vokal dan konsonan. Tentu saja, vokal dan konsonan tidak asal digabungkan.
Sebuah kata dapat bergabung dengan kata lain dan membentuk satu kesatuan. Gabungan kata seperti itu dapat disebut frasa. Dalam KBBI V istilah frasa diartikan sebagai gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misalnya gunung tinggi disebut frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif).Â
Pengertian itu maksudnya apa? Kata gunung dan tinggi bukan unsur-unsur kalimat subjek dan predikat. Frasa gunung tinggi merupakan satu kesatuan (kelompok kata).
Bagaimana dengan contoh berikut.
Gunung itu tinggi.
Dalam bentuk di atas, ada kata itu yang disisipkan sehingga bentuk itu bukan lagi frasa melainkan sudah menjadi sebuah kalimat (gunung itu sebagai subjek dan tinggi sebagai predikat).
Perhatikan contoh kalimat berikut ini.
Ibu membatik sedangkan ayah melukis.
 Kalimat di atas terdiri atas dua bagian:
Ibu membatik.
Ayah melukis.
Kedua bagian tersebut digabungkan dengan kata sedangkan.
Dalam konteks di atas, bagian Ibu membatik disebut klausa. Demikian pula bagian Ayah melukis juga disebut klausa. Dengan demikian klausa itu apa? Menurut KBBI V, klausa adalah satuan gramatikal yang mengandung predikat dan berpotensi menjadi kalimat.
Gabungan dua bagian (dua klausa) seperti contoh di atas disebut kalimat majemuk. Menurut KBBI V, kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu.
Demikian sekilas perbedaan antara kata, frasa, dan klausa. Ulasan ini akan terkait dengan ulasan lain yang sudah ditayangkan maupun yang akan ditayangkan di Kompasiana.
Penajam, 1 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H