Mohon tunggu...
Supriatin Za
Supriatin Za Mohon Tunggu... -

merangkai huruf yang tercecer,teruntai dari imajinasi dan inspirasi,setidaknya punya arti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mimpi Semalam

25 November 2011   08:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:13 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

semalam begitu indah

Kau datang padaku dekap aku

Ceria ,cerah wajahmu

Mengantarkan senyum manis

Yang baru kutemukan

Getar seluruh tubuhku

Mengisyaratkanbahagiaku

Kau bermanja dalam pelukanku

Kita bercanda dalam renyah tawa kita

Selimut malam kian hangat

Saat dingin bergulir menghampiri kita

Tak tahu kapan , dari mana kau datang

Seketika saja kau ada di hadapanku

Setangkai bunga kau genggamkan di tanganku

Sekelopak mawar merah kau tempelkan di keningku

Lalu dengan lembut kau hirup jari tanganku

Dua pasang mata saling menatap

Beradu senyum kita tersungging

Guruh jantungku

Gemuruh di dadaku

Keringat mesra bersimbah indah

Rindu terkelupas dalam buaian hangat

Menbawaku terjaga tidur

Dan sesal mencarimu

Disekitarku hanya aku sendiri

Berteman bantal guling yang kedinginan

Ternyata kau datang hanya dalam mimpi

Antarkan hayalkiangemas

rinduyang makin membludak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun