b. Implementasi di Sekolah
Memanfaatkan sarana prasarana di sekolah secara optimal dan efisien.
Mengoptimalkan kolaborasi seluruh warga sekolah dalam menjalankan suatu kegiatan.
Menggunakan sumber daya finansial untuk mendukung setiap kegiatan.
Memaksimalkan peran komunitas sekolah.
c. Implementasi di Lingkungan Masyarakat
Bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk mendukung program sekolah.
Menggunakan lingkungan sekitar sebagai bagian dari proses pembelajaran.
Melakukan kolaborasi dengan masyarakat dan lembaga masyarakat.
Memanfaatkan aset budaya untuk tujuan pembelajaran.
2. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.Â
Pengelolaan sumber daya yang efektif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjadikan proses belajar lebih fokus pada peserta didik. Optimalisasi modal utama manusia, yang dalam konteks ini adalah para guru dan tenaga kependidikan, melalui peningkatan kompetensi mereka lewat workshop, pelatihan, dan seminar, akan menghasilkan pembelajaran di kelas yang lebih inovatif dan berkualitas. Tenaga pendidik yang terlatih juga mampu mengelola administrasi sekolah dengan lebih baik dan tertib. Keterlibatan orang tua siswa, pengawas, dan masyarakat dalam aktivitas pembelajaran dapat memperkaya pengalaman peserta didik terkait life skills.
Modal sosial dapat terwujud dalam bentuk kerja sama antar sesama guru untuk kolaborasi menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, dan menyenangkan, serta saling berbagi praktik baik yang dapat menginspirasi perbaikan kegiatan pembelajaran. Norma-norma, tata tertib, dan nilai-nilai di sekolah dirancang untuk menumbuhkan budaya positif, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang aman, nyaman, dan kondusif.
Pengelolaan modal agama dan budaya melalui pembiasaan karakter yang baik dapat menciptakan peserta didik berkarakter mulia, sehingga proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan tertib. Modal fisik, seperti bangunan dan infrastruktur yang dikelola secara optimal, dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi siswa. Pemimpin berperan penting dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan modal politik, di mana keputusan yang diambil harus membawa manfaat bagi pembelajaran. Selain itu, modal lingkungan dikelola sebagai sumber belajar, memberikan siswa pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan merangsang pemikiran kritis serta kreatif. Terakhir, pengelolaan modal finansial yang sistematis dengan regulasi yang jelas akan memastikan kebutuhan anggaran sekolah dapat terpenuhi dengan tepat, efektif, dan efisien.
Dengan pengelolaan sumber daya yang tepat, proses pembelajaran siswa akan menjadi lebih baik karena setiap sumber daya yang ada akan digunakan secara efektif dan efisien untuk mendukung pembelajaran yang lebih bermanfaat bagi siswa.
Untuk meningkatkan pendidikan, ada tujuh modal aset: modal manusia, modal fisik, lingkungan/alam, sosial, agama dan budaya, keuangan, dan politik. Pembelajaran akan lebih baik dengan contoh pengelolaan sumber daya. Misalnya, suatu institusi pendidikan akan menyelenggarakan gelar karya untuk Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sekolah dapat memanfaatkan modal atau aset yang sudah ada, seperti:
a. Modal Manusia
  Siswa, guru, orang tua siswa, dan warga sekolah lainnya dapat bekerja sama untuk melaksanakan gelar karya P5.
b. Modal Fisik
Gelar karya P5 dapat mengoptimalkan fasilitas yang tersedia di sekolah, seperti aula, lapangan, meja, kursi, proyektor LCD, ruang kelas, dan lainnya.
c. Modal Lingkungan/Alam
Peserta didik dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan mereka untuk mendukung proyek P5 maupun pameran karya. Sebagai contoh, dalam proyek P5 yang mengangkat tema "Kearifan Lokal", siswa dapat menciptakan berbagai produk yang menggunakan bahan-bahan khas dari daerah tempat mereka berasal.
d. Modal Sosial
Modal sosial dapat mendukung pelaksanaan gelar karya P5, contohnya melalui kolaborasi dan kerja sama yang harmonis di antara anggota sekolah. Di samping itu, sikap empati, rasa kepemilikan, dan semangat kekeluargaan pasti akan memberikan dukungan yang besar dalam pelaksanaan gelar karya P5.
e. Modal Keagamaan dan Budaya
Produk budaya yang dihasilkan oleh para siswa dapat menjadi salah satu cara untuk mendukung presentasi karya P5, seperti misalnya pertunjukan seni, tarian, lagu-lagu tradisional, dan lain-lain. Toleransi antarpemeluk agama tentunya akan memotivasi kolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan gelar karya P5.
f. Modal Keuangan
Kita dapat memanfaatkan berbagai sumber dana untuk mendukung penyelenggaraan gelar karya P5, contohnya melalui dana BOS, kas kelas, sumbangan komite, sponsor, serta sumber lainnya. Selain itu, apabila dalam karya yang dihasilkan terdapat penjualan produk, keuntungan dari penjualannya dapat dijadikan dana untuk mendukung proyek-proyek yang akan datang.