A. Pendahuluan
UPT SMP Negeri 1 Pangsid merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama yang berada di Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki 31 rombongan belajar dengan jumlah murid 972 orang. Pada tahun pelajaran 2024/2025 ini, UPT SMP Negeri 1 Pangsid telah mengimplementasikan kurikulum merdeka pada semua tingkatan rombongan belajar.
 Salah satu poin penting dalam implementasi kurikulum merdeka dalam kegiatan pembelajaran adalah pembelajaran yang mendorong siswa untuk menjadi lebih mandiri dan aktif dalam proses belajar dimana siswa diberikan kesempatan untuk memilih materi, metode, dan cara penilaian yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengakomodasi hal tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yang dimodifikasi menjadi Think Pair Collaboration and Share (TPCS) dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi konten dengan metode KWL (Know, Wonder, Learn).Â
Pembelajaran tipe Think, Pair, Collaboration, and Share (TPCS) mampu mendorong keterlibatan aktif, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan membantu siswa belajar dari satu sama lain.Â
Selain itu dengan dukungan pembelajaran berdiferensiasi konten dengan metode (Know, Wonder, Learn), siswa dapat memilih topik dari materi pembelajaran yang akan dipelajari secara mandiri, menempatkan siswa sebagai pusat pada proses pembelajaran dan menjadikan proses inkuiri dalam pembelajaran menjadi lebih aktif serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap proses belajar mereka sendiri.
B. Isi
1. Situasi
Salah satu prinsip pembelajaran dalam implementasi Kurikulum Merdeka yaitu pembelajaran yang dirancang untuk mendorong siswa menjadi lebih mandiri dan aktif dalam proses belajar.Â
Siswa diberikan kesempatan untuk memilih materi, metode, dan cara penilaian yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Kurikulum Merdeka tidak hanya menekankan aspek akademis, tetapi juga pengembangan karakter, kreativitas, dan keterampilan sosial.Â
Ini bertujuan untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki empati dan kemampuan beradaptasi. Maka untuk mendukung hal tersebut maka diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat mendorong kemampuan inkuiri murid dan partisipasi aktif peserta didik tidak hanya untuk secara individu tetapi juga dalam kegiatan kelompok.