Seperti biasa di tiap harinya store kami melayani pembelian secara ofline. Meskipun konsep bisnis kami 70% adalah online store.penggunaan marketplace serta media media sosial yang mendominasi sistem marketing, salling maupun branding untuk berbagai strategi yang diterapkan dalam usaha kami. Kemajuan teknologi sangat masif mampu mendistrupsi bebebagai elemen kehidupan.Â
Termaksud di dalamnya perubahan besar di dunia bisnis dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Ketika covid 19 melanda di awal tahun 2020, perubahan menjadi lebih cepat dengan pergeseran prilaku dan pola pelayanan maupun transaksi konsumen yang ingin mendapatkan produk yang di butuhkan . Di tengah geliat perubahan tersebut, kami sebagai pelaku UMKM terus berinovasi dan tetap berharap adanya aktivitas penjualan dalam bentuk ofline store. Ini  menjadi bagian Tak terpisahkan dari proses kami memberikan pelayanan terbaik terhadap konsumen.
Di antara pelayanan tersebut yang memberikan kemudahan dalam proses transaksi kami adalah hadirnya sistem pembayaran QRIS. Model transaksi ini semakin populer dan tentu tidak bisa di hindari lagi di tengah kehidupan yang dimana teknologi menjadi pilar penting dalam majunya ekonomi di suatu negara. Dengan hadirnya sistem pembayaran QRIS ini, menjadikan proses transaksi lebih mudah, cepat dan aman dengan hanya menghabiskan waktu beberapa detik saja. Dengan berbagai keunggulan tersebut tentu amat sangat berpengaruh pada aspek usaha yang kami jalankan.Â
Di antara lain customer kami tidak perlu lagi ribet untuk mengunakan uang tunai atau memakan waktu untuk melakukan transaksi di rekening antara bank lainya. Sehingga menciptakan customer experience yang positif dan tentu berpengaruh terhadap keputusan customer untuk kembali memilih produk kami di kemudian harinya.
Sebagai pelaku UMKM tentu kami punya mimpi bagaimana produk lokal bisa memiliki akses untuk go global. Dan ikut berkontribusi pada peningkatan ekonomi bangsa. Kaitan dengan kemudahan pembayaran dengan adanya QRIS, saya bisa membayangkan betapa terbantunya produk produk lokal untuk berkembang di taraf global jika fasilitas transaksi menjadi sangat inovatif, efisien serta mampu menaikan value dari produk yang memanfaatkan sistem pembayaran tersebut. Terlebih lagi UMKM memiliki peran yang sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian bangsa indonesia.Â
Berdasarkan data kementrian koordinator badang perekonomian UMKM berkontribusi terhadap 60,15% PDB dan mampu menyerap hampir 96,92% dari total tenaga kerja nasional.
Jika di korelasikan dengan upaya pemerintah mendorong kekuatan ekonomi lewat pembedayaan UMKM yang mampu memilik daya saing baik di tingkat nasional maupun global, di butuhkan teroborosan serta inovasi dalam aspek konektivitas yang mencangkup potensi pasar yang lebih luas. dengan kemudahan dalam proses pemanfaatan sistem pembayaran yang terkoneksi di berbagai negara, ini sangat relevan dengan harapan pemeritah untuk menciptakan UMKM yang berdaya saing dan memberikan kontribusi nyata pada peningkatan ekonomi bangsa.
 Â
TRANFORMASI SISTEM PEMBAYARAN
Berbicara sistem  pembayaran tentu yang ada dalam benak kita adalah kemudahan dalam proses transaksi. Tidak saja kemudahan yang di harapkan, kombinasi kemudahan dan kecepatan juga akan menjadikan sistem pembayaran tersebut menjadi lebih efisien. Inilah yang menjadi fokus produk transaksi pembayaran QRIS. Mari kita mengenal Qris terlebih dahulu.Â
Di lansir dari laman website Bank Indonesia https://www.bi.go.id/QRIS/default.aspx, Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Penggunaan QRIS sendiri menjadi trand baru di dunia transaksi pembayaran. Yang sebelumnya dengan cara konvensional memakai uang tunai atau transaksi pembayaran melalui rekening antara bank lainnya. Dan di samping itu, penggunaan uang tanai memiliki potensi  penyalagunaan uang palsu serta mencegah tidak kecurangan dari pembukuan transaksi tunai.Â
Kemudahan lain yang akan akan di dapatkan ketika menggunakan QRIS adalah bisa membayar dengan berbagai sumber dana, baik kartu debit, e-wallet, e-money, maupun kartu kredit berbasis server. Dengan cukup scan QRIS pada merchant, memasukkan nominal transaksi, meng-otorisasi transaksi dan kemudian mengkonfirmasi pembayaran kepada penyedia barang dan/atau jasa.
Dengan melihat aspek kemudahan bentuk transaksi pembayaran tersebut, penggunaan sistem pembayaran Qris bisa menjangkau lebih luas lagi pada aspek transaksi non tunai untuk berbagai lintas negara Sebagai alat pembayaran yang sah. Untuk itu Bank Indonesia meluncurkan produk yang di beri nama QR CROSS BORDER. Produk sistem pembayaran QR CROSS BORDER di harapkan dapat berperan penting dala meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi, serta menjaga stabilitas makro ekonomi dengan memperluas penggunaan penyelesaian transaksi menggunakan mata uang lokal.
KOMITMEN BANK INDONESIA
Bank Indonesia terus berkomitmen untuk  meningkatkan kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan atau yang di kenal dengan Regional Payment Connectivity (RPC). Beragam kebijakan dan terobosan telah di terapkan oleh Bank Indonesia untuk mendorong terciptanya inovasi pembayaran di masa depan dengan seiring perkembangan teknologi serta semakin terbukanya kerja sama pedagangan antara negara negara di kawasan ASEAN. Langkah nyata tersebut terbukti menjadi poin penting yang di sepakati pada penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur  pada 9 mei hingga 11 mei 2023.Â
Ada beberapa poin yang di hasilkan dalam kesepakatan tersebut terkait kerja sama Regional Payment Connectivity. Di kutip dari ungguhan akun youtube Bank Indonesia, poin kesepakatan tersebut meliputi : kerja sama Bank Indonesia dengan otoritas Malaysia (Bank Negara Malaysia), kerja sama Bank Indonesia dengan Thailand (Bank Of Thailand), kerja sama Bank Indonesia dengan Bangko Sentral ng Pilipinas (BPS) dan terakhir kerja sama Bank Indonesia dengan Monetary Authority Of Singapore (MAS).
Tentu poin kerja sama ini menghasilkan dampak yang sangat besar untuk perekonomian di kawasan ASEAN. Dengan melihat keuntungan yang di dapatkan masing masing negara tersebut.  Adapun Keuntungan yang di dapatkan antara lain adalah dapat mendorong terwujudnya ekosistem dan keungan kawasan yang lebih inklusif, dukungan perdagangan , investasi, pendalaman pasar keuangan, remitansi, pariwisata serta aktivitas ekonomi lintas batas lainnya. Dan sektor yang tidak kalah penting mendapatkan keutungan adalah UMKM dengan  mendorong penetrasi dan eksposure di pasar global.
KONEKTIVITAS ANTARA NEGARA NEGARA ASEAN
Untuk mewujudkan kerja sama serta mencapai keuntungan dari komitmen kerja sama Regional Payment Connectivity (RPC), tentu memilki tantangan dan resiko yang di hadapi antara lain  persepsi tarif yang sangat mahal, proses yang lama serta tidak inklusif. Dalam menyikapi  tantangan dan resiko tersebut dibutuhkan solusi yang lebih komprehensif demi terciptanya sistem pembayaran yang multilateral sehingga di harapkan tercapainya sinergisitas yang erat antara negara negara ASEAN serta inovasi yang berkelanjutan. Untuk itu perlunya penerapan pada sistem pembayaran yang memenuhi unsur CMI. Apa  itu CMI? Berikut ulasannya.
#C (CEPAT)
Seperti kita ketahui kemunculan inovasi dalam sistem pembayaran seperti QRIS sangat mempengaruhi banyak hal dalam jenis transaksi di berbagai sektor bisnis. Yang Dimana mulai di tinggalnya sistem yang  konvensional seperti menggunakan uang tunai sebagai alat transaksi pembayaran. Sehingga menjadi lebih tersistimatis dengan hanya memindai QR code Pembayaran dan dalam waktu singkat prosesnya pun seketika selesai. Setelah itu Pengguna dan merchant langsung mendapat notifikasi transaksi.Â
Kecepatan sangat dibutuhkan dalam sistem pembayaran mencakup transaksi yang melibatkan antarnegara. Dengan produk QR Cross-border, kita tidak akan di buat ribet jika berpergian di luar negeri dengan menukarkan uang tunai untuk kebutuhan berbelanja ataupun transaksi pembayaran sejenis lainnya. Cukup dengan memindai QR code kecepatan transaksipun terpenuhi.
 QR Cross-border disinyalir dapat meningkatkan transaksi untuk produk produk UMKM, karena memudahkan konsumen mancanegara untuk bertransaksi saat membeli produk lokal. Pada sektor pariwisata, para wisatawan asing nantinya cukup menggunakan QR Cross-Border jika ingin bertransaksi saat berlibur di Indonesia. Begitu juga jika kita ingin berpergian ke luar negeri.
#M (MURAH)
Melakukan pembayaran menggunakan QR Cross-Border akan menguntungkan pengguna karena lebih murah dan tanpa biaya tambahan. Pengguna yang sedang berada di luar negeri juga tak perlu lagi menukar uang di money changer atau menarik uang di ATM luar negeri. Karna pada proses transaksi sistem pembayaran tradisional, kita akan dikenakan biaya yang cukup tinggi di bandingkan dengan penggunaan QR-Cross Border.
 Jika unsur biaya murah ini terpenuhi pada setiap proses menggunakan transaksi pembayaran, alhasil aspek tarif yang sangat mahal sudah terpatahkan dengan hadirnya revolusi sistem pembayaran QR-Cross Border. Dengan melihat komitmen dari penguatan dan peningkatan kerja sama dengan bank sentral atau otoritas moneteral dari 4 negara di kawasan ASEAN, ini menunjukan tidak lagi menjadi hambatan terkait jarak dan waktu serta perbedaan mata uang lokal untuk mewujudkan sistem pembayaran yang multilateral antara negara negara ASEAN.
#I (INKLUSIF)
Keyakian akan terjadinya tranformasi besar besaran terhadapan inovasi sistem pembayaran di wilayah ASEAN, akan menunjukan bahwa dengan kerjasama konektivitas antara wilayah atau Regional Payment Connectivity (RPC), dapat menjadi jalan dan contoh bagi dunia untuk konektivitas pembayaran lintas batas.Â
Dengan itu dibutuhkan komitmen pemerintahan antara wilayah dalam membuat kerangka kebijakan dan pengawasannya. Dengan melahirkan sistem pembayaran yang inklusif. Sehingga dapat Berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang berkelanjutan. Terlebih kekuatan itu di dorong dengan terciptanya MOU Regional Payment Connectivity (RPC). Yang lahir pada kegiatan KTT G20 di selenggarakan di bali tahun 2022 lalu. Ini merupakan sejarah yang menjadi modal utama untuk negara negara di kawasan ASEAN menyongsong perkuatan ekonomi serta memilki ketahanan ekonomi global.
Melihat dari berbagai komitmen serta langkah yang telah di implementasikan oleh Bank Indonesia dengan menghadirkan inovasi sistem pembayaran lintas batas negara, tak ayal harapan kita sebagai bangsa yang besar mampu terwujudkan menjadi negara maju di tahun 2045. MERDEKA!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H