KONEKTIVITAS ANTARA NEGARA NEGARA ASEAN
Untuk mewujudkan kerja sama serta mencapai keuntungan dari komitmen kerja sama Regional Payment Connectivity (RPC), tentu memilki tantangan dan resiko yang di hadapi antara lain  persepsi tarif yang sangat mahal, proses yang lama serta tidak inklusif. Dalam menyikapi  tantangan dan resiko tersebut dibutuhkan solusi yang lebih komprehensif demi terciptanya sistem pembayaran yang multilateral sehingga di harapkan tercapainya sinergisitas yang erat antara negara negara ASEAN serta inovasi yang berkelanjutan. Untuk itu perlunya penerapan pada sistem pembayaran yang memenuhi unsur CMI. Apa  itu CMI? Berikut ulasannya.
#C (CEPAT)
Seperti kita ketahui kemunculan inovasi dalam sistem pembayaran seperti QRIS sangat mempengaruhi banyak hal dalam jenis transaksi di berbagai sektor bisnis. Yang Dimana mulai di tinggalnya sistem yang  konvensional seperti menggunakan uang tunai sebagai alat transaksi pembayaran. Sehingga menjadi lebih tersistimatis dengan hanya memindai QR code Pembayaran dan dalam waktu singkat prosesnya pun seketika selesai. Setelah itu Pengguna dan merchant langsung mendapat notifikasi transaksi.Â
Kecepatan sangat dibutuhkan dalam sistem pembayaran mencakup transaksi yang melibatkan antarnegara. Dengan produk QR Cross-border, kita tidak akan di buat ribet jika berpergian di luar negeri dengan menukarkan uang tunai untuk kebutuhan berbelanja ataupun transaksi pembayaran sejenis lainnya. Cukup dengan memindai QR code kecepatan transaksipun terpenuhi.
 QR Cross-border disinyalir dapat meningkatkan transaksi untuk produk produk UMKM, karena memudahkan konsumen mancanegara untuk bertransaksi saat membeli produk lokal. Pada sektor pariwisata, para wisatawan asing nantinya cukup menggunakan QR Cross-Border jika ingin bertransaksi saat berlibur di Indonesia. Begitu juga jika kita ingin berpergian ke luar negeri.
#M (MURAH)
Melakukan pembayaran menggunakan QR Cross-Border akan menguntungkan pengguna karena lebih murah dan tanpa biaya tambahan. Pengguna yang sedang berada di luar negeri juga tak perlu lagi menukar uang di money changer atau menarik uang di ATM luar negeri. Karna pada proses transaksi sistem pembayaran tradisional, kita akan dikenakan biaya yang cukup tinggi di bandingkan dengan penggunaan QR-Cross Border.
 Jika unsur biaya murah ini terpenuhi pada setiap proses menggunakan transaksi pembayaran, alhasil aspek tarif yang sangat mahal sudah terpatahkan dengan hadirnya revolusi sistem pembayaran QR-Cross Border. Dengan melihat komitmen dari penguatan dan peningkatan kerja sama dengan bank sentral atau otoritas moneteral dari 4 negara di kawasan ASEAN, ini menunjukan tidak lagi menjadi hambatan terkait jarak dan waktu serta perbedaan mata uang lokal untuk mewujudkan sistem pembayaran yang multilateral antara negara negara ASEAN.
#I (INKLUSIF)
Keyakian akan terjadinya tranformasi besar besaran terhadapan inovasi sistem pembayaran di wilayah ASEAN, akan menunjukan bahwa dengan kerjasama konektivitas antara wilayah atau Regional Payment Connectivity (RPC), dapat menjadi jalan dan contoh bagi dunia untuk konektivitas pembayaran lintas batas.Â