Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gonjang-Ganjing Penyebab Banjir di Kalsel dan Seluruh Tanah Air

21 Januari 2021   08:36 Diperbarui: 21 Januari 2021   16:36 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Adalah seorang Dandhy Laksono pegiat Wahana Lingkingan Hidup (Walhi) berang di akun twitternya kepada presiden RI karena di akun twitternya memberikan instruksi yang menurut Dandhy tidak pas. Berikut mari kita bahas penyebab banjir yang biasa melanda kebanyakan wilayah di tanah air.

Instruksi presiden

Presiden Jokowi memerintahkan kepada kepala BNPB, panglima TNI dan kapolri untuk memberikan bantuan perahu karet yang sangat diperlukan di lapangan. 

Menanggapi ini Dandhy Laksono sangat kecewa karena porsi presiden bukan itu. Dandhy lebih menekankan agar presiden mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan oleh perusahaan-perusahaan besar melalui kegiatan audit lingkungan sektor-sektor ekstraktif tersebut. Jadi menurut Sandhy levelnya presiden bukan persoalan ada tidaknya perahu karet.

Apa penyebab banjir

Di mana-mana penyebab banjir itu adalah gabungan dari sejumlah faktor yakni curah hujan yang tinggi, luas wilayah hujan, karakteristik daerah tangkapan sungai dan lamanya hujan. 

Lalu pertanyaan yang kita harus temuakan jawabannya adalah apakah hujan yang jatuh di Kaliman Selatan tergolong tinggi atau sangat tinggi? Apakah berlangsung lama atau sebentar? Apakah karakteristik daerah tangkapan hujan yang merupakan wilayah tangkapan sungai baik atau buruk? Apakah wilayah yang mengalami hujan berdurasi lama dan lebat itu meliputi wilayah yang luas? Apakah hujan berlangsung lama atau sebentar?

Memprediksi Runoff

Mari kita memprediksi sendiri-sendiri Limpasan permukaan (runoff) di suatu wilayah dengan aplikasi Runoff prediction secara online. Tekan play store di HP anda lalu ketik "Ahnursupli". Pilih Runoff prediction.

dok. pribadi
dok. pribadi
Ikuti dan pilih menu dalam aplikasi tersebut. Syaratnya hujan dianggap seragam, wilayah yang dijadikan objek kurang dari 300 ha, wilayah yang diprediksi 7 wilayah atau kurang.

Jika kita pilih wilayah ribuan hektar, dengan curah hujan 200 mm/jam, dengan nilai CC atau cathment charateristics lebih dari angka 0,9 maka hasilnya adalah dalam ribuan m3 per detik. Bisa dibayangkan jika wilayahnya jutaan hektar dalam waktu yang lama.

Faktor dominan

Dari pelajaran yang bisa kita petik ketika kita memprediksi runoff menggunakan "runoff prediction" di atas, kita bisa memperoleh sejumlah pelajaran.

Pertama, hujan adalah bukan satu-satunya faktor penyebab banjir jika nilai CC tinggi, mendekati angka 1. Apa artinya? Ini berarti bahwa hujan yang jatuh dari langit hampir semuanya tidak diserap permukaan bumi tetapi berubah menjadi runoff atau limpasan permukaan atau runoff. 

Kenapa nilai CC saat ini di Kalsel tinggi karena tanah yang jenuh air, hutan banyak yang gundul. Jika hutan banyak yang masih perawan maka nilai CC mendekati angka Nol yang berarti sedikit sekali air hujan yang berubah menjadi runoff.

Berdasarkan angka yang disampaikan oleh Dandhy Laksono, pegiatan Walhi, ada 814 lubang mengangah di 157 perusahaan tambang batu bara dan kebanyakan Kalimantan Selatan ditanami kelapa sawit yang monokultur, sehingga berakibat sedikit sekali menyerap air.

Jika demikian hasil prediksi runoff dari wilayah kalimantan selatan yang berjumlah jutaan hektar, mengalami hujan yang lama, dengan curah hujan ekstrim yakni > 200 mm per jam, berlangsung lebih dari 24 jam, dengan nilai CC lebih dari 90 persen (0.9) adalah sekitar jutaan meter kubik per jam. 

Siapa yang salah?

Kita sekarang jangan mencari siapa yang salah. Yang salah adalah kita semua, pemerintah, perusahaan, walhi, masyarakat semuanya. Mengapa? Karena semua punya peran. Hujan yang turun dalam jumlah banyak, dalam waktu lama pada wilayah yang rusak memang akan menjadi musibah kita semua. Semua mestinya instrospeksi diri. Sudahkah kita menjadi penyebab kerusakan itu? 

Tentu jika dirangking yang menyumbang tertinggi adalah pemerintah dan perusahaan. Kenapa? Karena pemerintahlah yang memberi izin kepada sejumlah perusahaan. Pemberi izin mesti mengawasi perusahaan apakah mereka komit dengan pengelolaan lingkungan? Jika perusahaan tidak komit maka mereka juga merupakan pihak yang bertanggung jawab sehingga alam tidak dirusak semata tanpa memperbaikinya.

What Next?

Pengelolaan ruang dan lahan secara terpadu mesti dilakukan oleh para pihak. Pemerintah agar mengawasi perusahaan yang nakal. Pemerintah mesti ingat bahwa kalianlah yang memberi ijin para pengusaha untuk menebang hutan lalu membiarkan mereka tidak membuat danau raksasa, tidak menanami lahan, tidak mencegah erosi, tidak mengembalikan nilai CC kembali seperti semula.

Untuk kasus banjir di puncak, longsor di Sumedang, banjir di Kalsel, banjir di Bandung kata kuncinya sama saja yakni "terjadi kerusakan ruang dan lahan" secara masif. Penambangan batubara, lembangunan vila dan perumahan di lahan konservasi adalah tipologi penggunaan lahan yang merusak nilai "catchment charabteristics" atau CC wilayah dari mendekati angka Nol hinngga mendekati angka 1. 

Belum lagi dari kacamata non ilmiah. Dari kacamata agama, musibah banjir adalah karena telah terjadinya kezaliman yang masif kepada alam, kepada rakyat dan kepada tuhan YME. Kezaliman kepada alam telah dijelaskan sebelumnya. Kezaliman kepada rakyat antara lain bahwa rakyat kecil tak pernah menikmati "buah" dari penambangan, pembangunan villa mewah selain kesengsaraan berupa pencemaran dan banjir. Kezaliman kepada tuhan adalah adanya kesombongan para pihak yang dengan serakahnya "memperkosa" bumi ciptaan tuhan. 

Saya mohon komentar dari pembaca untuk kebaikan negara kita ini.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun