Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Para Nabi dan Rasul Hanya Inginkan Kita Masuk Surga

4 Januari 2021   06:03 Diperbarui: 4 Januari 2021   06:29 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Semua nabi dan rasul mempunyai tugas mulia yakni mengajak umat mereka untuk menuju tempat yang satu yakni surga. Sebut saja mulai dari nabi Adam, Nuh, Idris, Lut, Ibrahim, Yaqub, Yusuf, Ishaq, Ismail, Musa, Isa hingga nabi Muhammmad. Sesudah nabi Muhammad saw tidak ada lagi nabi dan rasul. Karena Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muthalib adalah penutup segala nabi. Tulisan ini mengupas tentang tugas para nabi dan rasul diutus ke muka bumi.

Adam sebagai nabi dan manusia pertama

Semua agama langit pasti menyimpulkan atau memberitahu bahwa Adam adalah nabi dan manusia pertama. Penciptaan Adam di surga oleh Allah langsung. Menurut riwayat atau sejarah, Adam diciptakan dari bermacam-macam jenis tanah yang berasal dari penjuru bumi. Tentu saja Allah tahu alasannya, yakni Adam akan ditempatkan di bumi beserta keturunannya di bumi sampai hari kiamat. 

Setelah berapa lama Adam dan istrinys di surga mereka dikirim ke bumi. Itupun karena ada campurtangan ciptaan Allah yang lain, yakni Iblis. Iblis adalah golongan jin yang dibuat dari api. Mereka menjadi musuh manusia sampai hari kiamat. Perseteruan antara iblis ini bermula dari tidak terimanya iblis atas perintah Allahkepada iblis dan para malaikat untuk sujud kepada Adam as. Malaikat ok saja, bersujud kepada Adam. Iblis membangkang. Alasannya logik yakni jin merasa lebih mulia karena dia Allah ciptakan dari api sementara Adam as dari tanah.

Dilaknati Allah

Karena membangkang dari perintah Allah maka Iblis dilaknati oleh Allah. Karena dilaknati Allah maka Iblis masih meminta tiga hal kepada Allah. Pertama, meminta Allah menunda kematiannya. Allah kabulkan. Kedua, meminta agar dia diberi keturunan saat Anak cucu Adam diberi keturunan. Allah kabulkan. Ketiga, Iblis mibta ijin untuk menggoda anak cucu Adam mengikutinya untuk memasuki neraka. Allah kabulkan kecuali mereka yang ikhlas. Allah katakan bahwa kalian tidak bisa menggoda dan mengajak manusia ke neraka dari kelompok yang ikhlas dalam beribadah kepada Allah.

Perseteruan berlanjut di bumi

Setelah Adam menempati bumi dan memperoleh keturunan maka Iblis dan keturunannya juga menempati bumi. Jika Adam dan keturunannya bertugas sebagai pengelola bumi, penyembah Allah dan pengajak kepada Allah maka Iblis dan keturunannya mengajak anak keturunannya memperdaya manusia agar merusak bumi, menyembah Allah tapi menyampur adukkan dengan kesyirikan serta memghalangi yang mengajak mentaati Allah.

Para nabi dan rasul bernasib sama

Semua nabi dan rasul mempunyai nasib yang sama yakni:

Pertama, didustakan. Para nabi dan rasul di semua jaman akan didustakan oleh kaumnya. Mulai dari kaum nabi Nuh, kaum nabi Lut, kaum nabi Musa, kaum nabi  Isa dan terakhir oleh kaum qurays serta umat akhir zaman. Dikatakan gila fan tukang sihir.

Kedua, difitnah. Semua nabi dan rasul difitnah, keluarganya, dirinya dengan macam-macam fitnah yang keji dan kejam. Salah satu fitnah keluarga nabi adalah bahwa nabi Muhammad adalah tukang kawin dsb.

Ketiga, disakiti bila perlu dibunuh. Semua nabi disakiti dan ada yangdibunuh dan digergaji, dibuang ke laut dsb.

Keempat, diajak berhenti mentauhidkan Allah.

Kelima, diajak ke neraka.

Iklas adalah kunci segalanya

Ikhlas dalam beribadah, ikhlas dalam bermuamalah bermuasyarah adalah kunci segala-galanya. Mengapa? Karena semua jalan, semua sekuen hidup kita manusia adalah ujian dari Allah. Ujian dalam surat al-Ambiyah ayat 35 terdiri dari yang tidak enak (asy-syarri) dan yang enak (al-khairi). Yang tidak enak itu Allah berokan dalam semua urusan baik urusan dunia maupun urusan akhirat. Kuncinya adalah sungguh-sungguh dan sabar. 

Jika kita sungguh-sungguh dan sabar dalam mentaati Allah dan rasulNya makakita akan dapat pertolongan Allah, diberi kemudahan dalam semua urusan kebaikan, ketaatan. Tetapi jika kita sungguh-subuh dan sabar maka akan terbuka kunci maksiat kepada Allah dan rasulNya. Nauzubillah min zalik.

Dalam hal beribadah harus ikhlas karena Allah, untuk Allah. Dalam hal mencari nafkah harus ikhlas karena Allah, untuk Allah. Begitu juga dalam hal mengajak orang lain mentaati Allah maka kita mesti karena Allah dan untuk Allah.

Perjuangan tanpa akhir

Ujung perjuangan para nabi dan rasul adalah kematian. Demikian juga para ulama yang baik. Mereka akan terus berjuang untuk menegakkan kalimat tauhid di muka bumi, mereka akan meneruskan risalah rasulullah. Mereka akan memurnikan ajaran agama islam dari kesyirikan, dari penambahan dan pengurangan oleh manusia yang berkolaborasi dengan syaithan dan iblis.

Perjuangan para nabi dan ulama sama. Mereka ingin umat manusia kembali memasuki surga jangan sampai mereka dilemparkan ke neraka. Hanya dalam kenyataannbya sedikit sekali.manusia yang ingin masuk surga. Mereka terpedaya oleh permainan dunia yang menipu ini. Kesyirikan demi kesyirikan mereka adopsi..

Manusia banyak yang rakus

Kebanyakan manusia ketika diberi kaya ingin lebih kaya lagi. Banyak qorun-qorun kecil pada zaman modern. Mereka mencari uang dengan segala cara. Metode pencarian rezeki dengan cara haram terasa lebih enak dibandingkan dengan cara halal.

Tidak sedikit mereka yang diberi kuasa melaanggengkan melanggengkan kekuasaannya dengan segala cara. Haram atau halal hukan penghalang. 

Tidak kurang banyaknya adalah mereka berilmu dan berpangkat sibuk dengan ilmu dan pangkatnya terapi lalai dalam mentaati Allah dan rasulNya. Solat lalai, istirahat kurang, zikir tidak, berbuat baik tidak dsb.

Sukses yang hakiki

Banyak yang salah kaprah dalam menjalani hidup ini. Mereka melakukan apa saja yang penting uang. Tidak penting apa uang diperoleh dari memeras, dari sistem riba, dan mezalimi orang lain alias pihak dhuafah, mengutil bantuan sosial dll.

Sukses yang hakiki adalah apabila kita dapat membawa diri kita, keluarga kita, sahabat kita, memasuki surganya Allah swt. Inilah sukses yang sesungguhnya. Untuk mengetahui apakahkita pantas di neraka atau pantas di surga hanyalah Allah swt. Tetapi dengan selalu mengaudia diri kita dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

a. Apakah  kita selalu dalam ketaatan kepada Allah dalam semua keadaan hidup kita?

b. Apakah kita terhindar dari larangan-larangan Allah dalam semua kondisi hidup kita?

c. Apakah kita selalu bertaubat atas dosa-dosa kita terutama dosa-dosa besar kita?

d. Apakah kita terhindar dari seluruh kesyirikan dalam menjalankan hidup kita?

e. Apakah kita selalu berdoa kepada Allah agar dihindarkan dari murka dan nerakanya Allah serta agar dimasukkan dalam ridho dan surganya Allah swt?

Jika semua jawaban pertanyaan di atas adalah baik maka kita tetap jangan berbangga hati karena itu dapat masuk syaithan dalam hati kita. Sebaiknya kita tetap tawadhuk. Kita mesti selalu merengek kepada Allah agar kita tidak dimurkai dan diazab oleh Allah swt. 

Sebaliknya jika semua jawaban terhadap pertanyaan di atas buruk, maka kita lakukan perbaikan kehidupan kita. Bacalah alquran dan hadist sebagai petunjuk, furqan (pembeda antara yang haq dan yang batil) serta sebagai informasi tentang petunjuk.

Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun