Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Umur Manusia Berkurang Satu Tahun

1 Januari 2021   06:23 Diperbarui: 1 Januari 2021   06:40 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Ketika tahun berganti, bertambah umur kita, berkuranglah jatah kita. Ketika tahun berganti, berganti juga nasib kita, jalan hidup kita. Tulisan ibi mengupas hal-hal yang mungkin terjadi ketika tahun berganti. 

Kita pernah sedih

Manusia selalu diberi kondisi dan keadaan. Kadang sedih kadang gembira. Tahun lalu mungkin kita ditimpa musibah. Yang tidak enak datang menghampiri kita. Mungkin kita sakit gigi, sakit kaki, sakit kepala, sakit telinga, sakit perut, sakit kerongkongan atau bahkan sakit hati.

Kita fikir dan kita rasakan ketika sakit gigi kita mengalami sakit yang tak terperikan. Tetapi kita jarang instrospeksi mengapa dan apa penyebab kita sakit gigi.

Menutut JA Bluum seorang pakar kesehatan yanh mashur sejak 2 abad ini sakit gigi dipengaruhi oleh empat faktor yakni faktor genetika, faktor lingkungan, faktor layanan kesehatan gigi fan faktor prilaku.

Faktor genetika memang ada. Orangtua yang punya gigi dangkal dan rapuh akan menutunkan sifat dan ciri yang demikian kepada kita anak-anak mereka. Tetapi tidak etis jika kita harus menyalahkan keturunan kita. Maka sakit gigi janganlah dikaitkan dengan kakek nenek, ayah ibu kita. 

Lalu bagaimana dengan faktor lingkungan, faktor layanan kesehatan dan prilaku. Nampak sekali ahea faktor prilaku paling dominan. Sering meminum es tebu, es krim, memakam permen, memakan yang keras dsb adalah di antara faktor yang paling dominan sebagai penyeba  rusak atau sakitnya gigi kita. Masih mau menyangkal? 

Kita pernah gembira

Gembira, bahagia dan senang semestinya menjadi bagian terbesar dari hidup kita. Lakukanlah perasaan ceria, gembira dan bersyukur kepada Ilahi. Lakukan setiap saat. Mengapa? Karena hidup ini adalah anugerah. Tetaplah jalani yang terbaik. Tuhan pastikan tunjukkan kebesaran fan kuasa-Nya. Bagi hamba-Nya yang sabar dan tak kenal putus asa.

Tahun-tahun sebelumnya kita pernah mendapat rezeki yang tidak terduga-duga kan? Mungkin itu melalui ayah ibu kita, anak kita, pasangan kita atau langsung Allah kirimkan kepada kita. Tetapi yang menarik ketika Allah kirim kenikmatan kita banyak diam alias tidak memberitahu. Sebaliknya, jika kita kehilangan kita akan memberitahu semua orang bahkan kita mengeluh kepada Allah.

Mengapa saya yang mengalami ini ya Allah? Mengapa bukan tetangga saya. Mengapa sekarang ya rabb. Mengapa tidak dulu? Mengapa selalu bertubi-tubi begini wahai penguasa alam semesta. Begitulah jika Allah beri kita yang tidak enak.

Ketika tahun berganti

Ketika tahun berganti maka kita perlu membuat daftar yang enak dan daftar yang tidak enak yang Allah kirimkan pada tahun yang lalu.  Daftar berikut adalah daftar yang enak dianugerahkan Allah merangkap sebagai ujian.

1. Rezeki tak terhingga

2. Pasangan, anak-anak dan cucu yang menyenangkan

3. Ada kenaikan pangkat

4. Kenaikan gaji

5. Punya sahabat yang baik

6. Sehat, bahagia dan sejahtera.

7. dll.

Daftar yang tidak enak, ujian dati Allah.

1. Sakit anggota tubuh

2. Kehilangan harta

3. Kehilangan nyawa

4. Kehilangan jabatan

5. Kehilangan ingatan

6. Kehilangan sahabat.

7. Dll.

Jujur penulis ingin memberitahu bahwa nikmat tuhan jauh lebih banyak dan lebih luas dibandingkan dengan ujian berupa yang tidak enak. Kita bisa bernafas, bisa makan, bisa tidur, bisa berak, bisa kentut, merupakan nikmat yang tidak bisa atau mampu kita syukuri. 

Jika kita harus bayar bernafas maka para ahli membuat prakiraan bahaya menghirup oksigen selama jam adalah 24x100 liter x Rp 10.000 maka uang yang kita perlukan untuk bernafas adalah Rp 24 juta per 24 jam. Silakan dikali 30 hari per bulan, dikali 12 bulan setahun. Sebaliknya yang tidak enak jauh lebih sedikit.

Muhasabah

Pergantian tahun ini mestinya kita syukuri dengan selalu muhasabah tentang kategori kita. Apakah kita termasuk orang yang bersyukur atau mapahan kufur nikmat. Mari saya mengajak diri saya sendiri dan kita semua. Agar selalu bersyukur, berzikir dan beribadah kepada Allah dengan cara yang terbaik. 

Jayalah negeriku dan kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun