Ketika ditanya berapa pendapatan per bulan dari kebunnya dan sawahnya, Asmu hanya tersenyum. Tetapi orang bisa menebak dari kondisi rumah yang besar dan mewah, punya apotik. Anaknya bekerja sebagai PNS di Rumah Sakit Seginim.
Tetapi berdsarkan bocoran tentang berapa gaji Asmu per bulan maka penulis dan pembaca mengajak kita merenung dan menghitung sendiri. Asmu panen sawit setiap 2 minggu sekali. Dari kebuj sawitnya itu dia panen sekitar 4 ton lebih. Saat ini panen sawitnya setiap 2 minggu kurang sedikit dari 4 ton.
Kita hitung saja 1 ton bersih Rp 1,5 juta maka satu bulan gaji Asmu adalah 8 x Rp 1,5 juta atau sekitar Rp 12 juta. Penulis mengatakan kepada Asmu bahwa gajimu itu lebih dari gaji sarjana yang penulis singkat menjadi sarjana plus. Asmu bertanya kok begitu? Iya. Karena gaji sarjana yang baru jadi PNS adalah 3 juta kurang.
Ketika disinggung berapa penghasilan dari apotek, Asmu mengelak bahwa itu apotek anaknya. Pada hal yang benar adalah bahwa apotek itu adalah milik dia dan istrinya. Anaknya yang jadi apoteker dari apoteknya itu.
Demikian wawancara singkat dengan Amu Mursuma dari pemilik kebun dan apotek di jalan raya Masat Bengkulu Selatan. Kesan penulis adalah Asmu adalah seorang yang sedikit bicara tapi banyak kerja.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H