Tahun-berikutnya Sumit dan Gasman merantau ke Jakarta berbekal ijazah SMA. Mereka sukses cari kerja dan juga cari istri. Setelah bekerja, Sumit dan Gasman kuliah sendiri hingga keduanya tamat.
Asdin bahagia di hari tua
Tinggal di kawasan Hibrida 15, Asdin kini hidup bahagia berdua dengan istrinya. Setelah 20 tahun mengelola kebun karet PIR di Sukaraja, Asdin bersepakat dengan istrinya untuk membeli rumah di kota Bengkulu.Â
Dua tahun lalu Asdin dibiayai oleh anak-anaknya untuk melaksanakan umroh ke kota suci Mekkah dan ziarah ke masjid Nabawi. Pada tahun itu penulis memotivasi Asdin untuk berangkat umroh secepatnya. Tak lama saya mengirim Asdin uang ke rekeningnya, Asdin mengabarkan kepada penulis bahwa dia akan berangkat umroh tahun itu juga. Sungguh mengejutkan saya karena tanpa ada pembicaraan ssbelumnya anaknya Sumit suami istri telah menyiapkan dana untuk Asdin dan istrinya berangkat umroh.
Anak-anaknya yang lain juga ikut gotong royong memberangkatkan ayah mereka menunaikan ibadah umroh ke tanah suci. Namun sponsor utamanya adalah Fendi smith. Dibantu oleh kakak dan adik-adik Sumit.Â
Asdin nekad hijrah
Semua serba tidak masuk akal. Asdin ikut-ikutan kakak dan teman-temannya untuk pindah ke tempat lain. Pada awal kepindahan Asdin nekad jual rumah di desa mertuanya. Lima tahun berkebun kopi, Asdin harus rela meninggalkan lokasi yang mereka garap karena termasuk kawasan lindung.
Asdin pandai Tari Andun
Walau sekolah hanya di SD saja, Asdin pandai menari tari andun. Â Pada video berikut bukti Asdin menari tari andun, tarian pada malam pesta seorang pasangan calon penganten. Itu juga penyebab kenapa dia tampak awet muda. Asdin kini berusia 63 tahun.
Menurut anaknya Sumit yang kini bertugas di Sistem pelayanan Terpadu pemprov DKI, ayahnya Asdin dan ibunya Jahini adalah pekerja keras, pantang menyerah dan tidak mudah putus asa selalu berpikir kedepan untuk keberhasilan anak-anak nya.
Menurut Afen anaknya yang Samsat Seluma, Asdin mudah emosional difahami dengan baik oleh anak-anaknya. Ibunya Jahoni seorang penyabar dan selalu mendoakan anak-anaknya. Baik Sumit, Afen dan anak-mantunya bangga menjadi anak-anak dari seorang Asdin dan Jahini.Â