Korupsi pengrusak segalanya
Korupsi secara besar-besaran karena tingginya biaya politik pada pilkada dan pilpres termasuk pada pileg. Sudah bukan rahasia lagi bahwa kepala daerah atau kepala negara dibiayai oleh sponsor. Untuk itu kada atau pres yang terpilih tersandra oleh para cukong karena itu mereka akan minta macam-macam.
Permintaan para sponsor pemilu sejak lama terbanyak adalah meminta konsesi untuk pengelolaan hutan, pertambangan umum, tambang minyak dan gas, Â perijinan usaha raksasa multinasional dll.
Yang tidak jarang adalah meminta jatah proyek APBN dan atau APBD.Â
Rakyat di daerah hanya dapat limbahnya
Sejak zaman Belanda masyarakat di banyak daerah pertambangan, konsesi hutan, minyak dan gas menjadi penonton di daerahnya sendiri. Mereka melihat kereta, truk dan alat pengangkut lainnya yang membawa hasil bumi.Â
Di Sumsel kereta pengangkutan batubara dari  Muara Enim dan Lahat melintasi wilayah-wilayah kabupaten/ kota menuju Lampung. Batubara diangkut ke Suralaya Jawa Barat. Demikian juga di daerah Kalimantan dan pada bagian di wilayah Sjmatera, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Perusahaan nasional dan multi-nasional menggarap sumberdaya alam strategis untuk keuntungan mereka dan sebagian kecil saja yang masuk ke negara. Kenapa? Karena negara tidak punya andil dalam teknologi dan modal. Yang miris adalah sering kita dengar pajak digelapkan oleh oknum.Â
Sedikit sekali yang setiaÂ
Menurut banyak pihak persoalan yang mengerogoti negara kita adalah pejabat negara atau pejabat daerah yang tanpa sungkan menggerogoti uang negara, uang perusahan, sumberdaya alam.Â
Menurut seorang pensiunan pajak menyampaikan cerita menyayat hati ketika dia menceritakan jika pejabat itu membeli tanah maka tidak ada namanya, nama keluarganya tetapi nama-nama keluarga yang jauh. Jadi pejabat itu seperti tidak bersalah dan tidak berdosa karena hartanya tidak ada nama yang bersangkutan. Rapi sekali.