Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kembalilah kepada Allah, Tuhanmu dan Tuhanku

12 September 2020   06:39 Diperbarui: 12 September 2020   06:55 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Pembaca yang budiman di manapun kau berada. Kau adalah saudaraku. Walau kita tak ada hubungan darah denganku, tetapi kau saudaraku. Kita saudara karena karena sesama manusia, atau karena satu kampung, satu almamater, satu agama tetapi yang harus kita sepakati adalah kita satu tuhan. Tuhan kita satu yakni Allah, tuhanmu dan tuhanmu. Tulisan ini mencoba membahas pentingnya kembali kepada Allah.

Sekelumit tentang nabi Adam

Nabi Adam adalah nenek moyang manusia. Dia diciptakan Allah di surga. Di sana juga dia diberi pasangan bernama Hawa.  Hawa dibuat Allah dari tulang rusuk Adam. Karena sebuah kesalahan  Adam dan Hawa harus diusir dari surga. Mereka di kirim ke bumi pada tempat yang terpisah. Adam di India sekarang  Hawa di Jeddah. Dengan rahmat Allah mereka terpisah puluhan tahun dan ditemukan di Padang Arofah, 25 km sebelah selatan Mekkah.

Dalam perpisahan itu keduanya dibekali kalimat taubat yakni "rabbana zalamna anfusana wailam taghfirlana watarhamna lakunnanaminal khasirin". Ya tuhan kami sesungguhhnya kami ini sudah dan selalu menzalimi diri kami maka jika tanpa kau ampuni dan tidak juga Kau rahmati maka sungguhkami ini termasuk orang yang merugi.

Maka tujuan manusia sebagai keturunanan nabi Adam dan istrinya Hawa dihidupkan dan dikirim ke bumi adalah untuk kembali ke surga. Surga itu ada di akhirat setelah kita meninggal dunia dan sesudah kita dibangkitkan dari kubur.

Bagaimana dengan dunia?

Kita untuk sementara waktu menunggu kematian disuruh berteduh sebentar pada pohon kehidupan. Nama  kita digantung pada pohon nama di langit. Bila kontrak yang sudah kita tanda tangani di alam arwah habis masa berlakunya maka akan digunting bad nama tersebut lalu jatuhlah ke pangkuan dan genggaman malaikat izrail. Setelah 40 hari sejak dipotong oleh malaikat yang bertugas maka malaikat Izrail beserta pasukannya melakukan eksekusi.

Ada yang berkoordinasi dengan covid 19, ada yang hasil koordinasi dengan api melalui terbakar. Ada yang hasil kerjasama dengan buaya, ditelan buaya. Ada yang merupakan kerjasama dengan kendaraan, matu tabrakan. Ada hasil kerjasama dengan dokter, mati karena operasi organ dalam. Ada hasil kerjasama dengan nyamuk, mati digigit nyamuk. dsb dsb. Pendek kata malailat izrail tidak pernah masuk koran dan ditulis namanya di blog atau di FB, di WAG. Fulan atau fulana mati karena kehabisan darah dsb.

Allah mengirim banyak utusan

Manusia sejak dulu lagi telah lupa dan melupakan tujuan mereka dikirim atau dihidupkan di bumi. Mereka menganggap bahwa dunia ini kekal selama-lamanya. Karena itu setiap kaum Allah kirim utusan untuk mengingatkan kepada mereka bahwa ada akhiray yang kekal abadi sebagaj tujuan utama manusia dikirim ke bumi. Merek mendustakan para utusan itu.

Tadi malam saya memperhatikan secara seksama sejumlah ayat dan kumpulan ayat pada alquran juz ke 19. Pola ayat-ayat itu sama. Kami kirimkan Nuh kepada kaumnya. Aku ini rasul Allah kepada kalian. Taati Allah dan ikuti aku agar kamu beruntung. Alu tidak minta mengharapkan balasan dari kalian. Begitu seterusnya kepada utusan kepada kaum Tsamud, kaum Ad, kaum Hud dsb. Begitu seterusnya kepada bangsa Yahudi Allah kirim nabi Musa dan nabi Isya. Sampai kepada umat akhir zaman yakni kita Allah kirim nabi Muhammad saw.

Pesan untuk kita 

Allah dan utusanNya nabi Muhammad saw sejak 1440an tahun yang lalu kembali berpesan kepada kita manusia akhir zaman. Di dalam alquran surat alqasa ayat 77  Allah berfirman "Bersegeralah menuju kampung akhirat, tetapi jangan lupakan nasibmu di dunia, berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepafamu, jangan berbuat kerusakan di bumi, sesungguhnya Allah tidak suka kepada mereka yang berbuat kerusakan.

Pada ayat ini sangat jelas bahwa Allah inginkan kita untuk berkemas-kemas menuju kampung akhirat. Karena hidup ini sekejap saja. Mau bukti? Lihatlah kawan kawan.kita sudah banyak yang meninggal. Lihatlah tetangga kita sudah banyak meninggal. Lihatlah anak kecil banyak yang meninggal. Artinya memang kematian itu sangat dekat.

Rasulullah bersabda, "Bagaimana aku bisa mencintai dunia? Sementara aku di dunia ini tak lain, kecuali seperti seorang pengendara yang mencari tempat teduh di bawah pohon untuk beristirahat sejenak, lalu meninggalkannya." (HR at-Tirmidzi).

Dari sabda nabi ini sangat jelas bahwa jangan terlalu  mencintai dunia karena akan kita tinggalkan. Lihatlah raja-raja mati, rakyat biasa mati, orang kaya mati, orang miskin mati. Yang penting jaga hati kita, jaga iman kita, jaga amal kita. 

Mari kita siapkan mati kita karena Allah mengatakan jangan katakan kita besok pasti bertemu besok, katakan insyaa Allah. Alkahfi ayat 22 dan 23.

Semoga selamatlah kita semua.

n.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun