Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kembalilah kepada Allah, Tuhanmu dan Tuhanku

12 September 2020   06:39 Diperbarui: 12 September 2020   06:55 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi malam saya memperhatikan secara seksama sejumlah ayat dan kumpulan ayat pada alquran juz ke 19. Pola ayat-ayat itu sama. Kami kirimkan Nuh kepada kaumnya. Aku ini rasul Allah kepada kalian. Taati Allah dan ikuti aku agar kamu beruntung. Alu tidak minta mengharapkan balasan dari kalian. Begitu seterusnya kepada utusan kepada kaum Tsamud, kaum Ad, kaum Hud dsb. Begitu seterusnya kepada bangsa Yahudi Allah kirim nabi Musa dan nabi Isya. Sampai kepada umat akhir zaman yakni kita Allah kirim nabi Muhammad saw.

Pesan untuk kita 

Allah dan utusanNya nabi Muhammad saw sejak 1440an tahun yang lalu kembali berpesan kepada kita manusia akhir zaman. Di dalam alquran surat alqasa ayat 77  Allah berfirman "Bersegeralah menuju kampung akhirat, tetapi jangan lupakan nasibmu di dunia, berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepafamu, jangan berbuat kerusakan di bumi, sesungguhnya Allah tidak suka kepada mereka yang berbuat kerusakan.

Pada ayat ini sangat jelas bahwa Allah inginkan kita untuk berkemas-kemas menuju kampung akhirat. Karena hidup ini sekejap saja. Mau bukti? Lihatlah kawan kawan.kita sudah banyak yang meninggal. Lihatlah tetangga kita sudah banyak meninggal. Lihatlah anak kecil banyak yang meninggal. Artinya memang kematian itu sangat dekat.

Rasulullah bersabda, "Bagaimana aku bisa mencintai dunia? Sementara aku di dunia ini tak lain, kecuali seperti seorang pengendara yang mencari tempat teduh di bawah pohon untuk beristirahat sejenak, lalu meninggalkannya." (HR at-Tirmidzi).

Dari sabda nabi ini sangat jelas bahwa jangan terlalu  mencintai dunia karena akan kita tinggalkan. Lihatlah raja-raja mati, rakyat biasa mati, orang kaya mati, orang miskin mati. Yang penting jaga hati kita, jaga iman kita, jaga amal kita. 

Mari kita siapkan mati kita karena Allah mengatakan jangan katakan kita besok pasti bertemu besok, katakan insyaa Allah. Alkahfi ayat 22 dan 23.

Semoga selamatlah kita semua.

n.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun