Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Mensyukuri Musibah

11 September 2020   11:18 Diperbarui: 11 September 2020   11:11 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Mensyukuri Musibah. Semua manusia yang hidup di bumi Allah ini pasti akan diberi musibah. Karena musibah bersifat keniscayaan. Tak ada orang tanpa diberi musibah. Orang kaya orang miskin, orang kota orang desa, orang besar orang kecil semua diberi musibah. Apa saja musibah itu? 

Musibah itu adalah sesuatu yang ditimpakan kepada manusia. Entah ketakutan, sakit, berkurangnya harta atau berkurangnya jiwa. Musibah berasal dari kata dasar shaba yang berarti baik. Tetapi jika ditambah alif menjadi ashaaba yang berarti menimpa. Jadi sebenarnya musibah itu adalah kebaikan. 

Kok gitu? 

Iya karena Allah memberi musibah itu untuk kebaikan manusia yang ditimpa musibah. Musibah itu adalah ujian apakah kita sabar dan syukur atau sebaliknya tidak sabar dan kufur. Apabila orang diberi musibah dia bersabar dan bersyukur maka dia akan melakukan hal-hal berikut. 

Dia akan mengucapkan kalimat "innalilllahi wainna ilaihi rojiun". Kami ini adalah milik Allah, untuk Allah dan karena Allah. Kepada Allah jua kembali semua urusan. Maka jika dia sabar dan shalat menghadapi musibah maka dia atau mereka akan memperoleh empat hal. 

Pertama, mereka yang sabar akan dapat Allah. Memperoleh Allah dalam hidup mencukupi walaupun kita ada kekurangan. 

Kedua, mereka yang sabar jika ditimpa musibah akan tetap hidup walau mereka sudah mati. Karena kita tidak tahu bentuk kehidupan mereka. Hanya Allah yang tahu.   

Ketiga, orang  yang sabar ketika diberi musibah akan diberi selawat dari Allah, akan diberi rahmat dan diberi petunjuk oleh Allah. 

dok Ibrahim Rahman poligon, jalan pagi
dok Ibrahim Rahman poligon, jalan pagi
Keempat, mereka yang bersabar jika ditimpa musibah akan digolongkan sebagai orang yang bersyukur dan berzikir. Orang yang bersyukur akan ditambah-tambah nikmat untuknya dan selalu diingat oleh Allah. 

Sungguh beruntung sekali mereka mensyukuri musibah. Bagaimana mensyukuri musibah? Mensyukuri musibah sama saja dengan mensyukuri nikmat atau anugerah.

Pertama, kita melihat kepada mereka yang memperoleh musibah yang lebih berat dan lebih besar. Jika kita kita diberi musibah sakit. Maka lihatlah mereka yang lebih beratnya dari kita. Kita masih bisa berayukur. Alhamdulilah sakit kita lebih ringan dibandingkan si fulan atau fulana. Masyaa allah, terima kasih ya Allah. 

Kedua, jika kita mau merenung sebentar bahwa musibah itu adakah kasih sayang Allah kepada kita. Saya pernah mau berangkat ke Surabaya pada tahun 2005. Sehabis shalat zuhur saya patah kaki sepulang dari masjid. Anak saya ingin membonceng saya. Ternyata Allah berika  hadiah yakni motor kami tabrakan. Saya tertimpa anak, motor dan 3 anak remaja yang sedang "mengukur" jalan komplek kami. Kaki kanan saya patah. Gagal berangkat padahal sudah siap semua tiket dan semuanya. Saya mensyukuri musibah itu karena bisa mengurangi dosa mata, dosa telinga dan hati saya. Dengan gagal berangkat maka ada rem untuk saya untuk mengurangi kenakalan orang tua. Maklum sebagai pejabat dan ada uang ditangan. 

Ketiga, mensyukuri musibah merupakan waktu yang baik untuk merenungkan dan meminta ampun kepada Allah atas banyak dosa kita sebagai manusia. 

Keempat, mensyukuri musibah karena dibalik musibah pasti banyak hikmah. Jika kita marah kepada anak kita dan anak kita sabar maka pasti kita akan menawarkan kebaikan kepada anak kita. Nak kau nak beli apa? Allah lebih baik dari itu memperlakukan orang yang sabar jika ditimpa musibah.

Demikian kupasan kita saat ini tentang mensyukuri musibah. Terima kasih karena anda sudah membaca. Jayalah kita semua. 

Palembang, 11.9.2020 

Alfakir, 

Supli Effendi Rahim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun