Ketiga belas, nabi kita berilmu untuk memudahkan hidup orang lain, mengayomi orang lain tetapi kita berilmu untuk menyusahkan orang lain, dan bahkan menzalimi orang lain.
Keempat belas, nabi hidup yakin dan bertawakal hanya kepada Allah, sebaliknya kita yakin kepada kepintaran dan usaha kita.Â
Catatan penutup
Jadi demikianlah keadaan saya dan mungkin juga keluarga saya serta mahasiswa saya. Saya bertaubat kepada Allah dan meminta ampun kepadaMu ya rabb jika saya salah memberi contoh dalam hidup ini. Â Kepada para pembaca berhentilah mengagumi selain Allah. Kagumilah Allah dan rasulNya karena hanya begitu hidup kita akan ikhlas tidak penuh dengan kesemuan dan kepalsuan.
Bunuhlah diri kita sebelum kita mati  agar kita tidak sombong, tidak syirik, tidak minder untuk urusan dunia yang menipu ini.Â
Syukuri apa yang ada. Hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik. Tuhan pasti kan tunjukkan kebesaran dan kuasaNya. Bagi hambaNya yang bersyukur dan tak pernah putus asa.
Sukses yang sesungguhnya adalah apabila kita sudah dimasukkan ke dalam surga dan dicoret dari daftar calon penghuni neraka. Â Apa artinya? Jangan kita sombong dengan kesuksesan dunia dan minder dengan ketidakberdayaan kita. Itu hanyalah semu belaka.Â
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H