Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penuturan Yartono Lubuk Langkap tentang Berkebun Sawit dan Bersawah

5 September 2020   14:07 Diperbarui: 5 September 2020   14:21 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kesempatan terpisah penulis menyempatkan diri bertanyak obsesi pemuda lain yang terlibat dan memahami persoalan pertanian di Air Nipis dan sekitarnya. Mereka itu adalah Ali Musramin, SE dan Andang Sukardi. Yang pertama adalah ketua Himpunan keluarga Manna Perwakilan Beungkulu dan yang kedua pekebun dan peternak asal Jombang. Menurut Ali setiap tahun panen padi di sawah yang dia miliki di air luangan sebelah hilir Lubuk Langkap bisa 2 kali setahun. Dia juga menjelaskan bahwa petani pemilik masih memperoleh keuntungan dengan porsi yabg lebih tinggi, meski ada biaya produksi yang juga semakin membumbung. 

Pada kesempatan lain anak muda yang sukses memimpin perusahaan di Jombang enggan ikut dalam laga menjadi kepala daerah. Biarlah saya menjadi seperti  yang sekarang katanya. Ari pemlik mesin di desa Palak Bengkerung memberi informasi bahwa upah mengolah padi gabah menjadi beras adalah 10 persen dari beras yang dihasilkan. Setiap ton beras yang diproduksi dipungut upah sebanyak 100 kg. Dalam sehari Ari biasa mengantongi upah sebanyak 4 ton. Sungguh mencengangkan. 

Ingat lubuk langkap ingat padi sawah.

Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun