Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abdul Djalil dan Roni Baid, Dua Motivator Warga Lubuk Langkap

29 Agustus 2020   06:27 Diperbarui: 29 Agustus 2020   09:42 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Roni Baid
dok. Roni Baid
Roni melalui media sosial atau pertemuan-pertemuan dengan warga Lubuk Langkap banyak memberikan pemcerahan tentang sejumlah hal:

Pertama, tentang seluk pemerintahan desa.

Kedua, tentang sejarah.

Ketiga, tentang pendidikan hakim dan advokad.

Keempat, tentang adat istiadat.

Kelima, tentang profesi pengacara.

Roni melalui media banyak kesempatan selalu memaparkan  tentang pentingnya beragama kepada warga Lubuk Langkap. Agama dengan segala ritualnya sering menjadi pokok bahasan ketika bertemu warga Lubuk Langkap.

Dalam banyak kesempatan Roni banyak cerita tentang penderitaan yang dia  alami ketika sedang bersekolah pada saat dusun Lubuk Langkap masih terpencil. Roni selanjutnya selalu memotivasi warga Lubuk Langkap agar secara berangsur mengajukan proposal pemekaran desa Sukamaju supaya Lubuk Langkap berubah menjadi desa mandiri.

Sejumlah peraturan tentang persyaratan pemekarab desa dipaparkan oleh Roni. Namun masih susah diikuti oleh warga dusun Lubuk Langkap. Ketika saya tanyakan kepada Ansari Wanit, apa penyebab susah memekarkan desa Sukamaju ditemui sejumlah kendala. Menurut Ansari, rendahnya jumlah KK di dusun Lubk Langkap adalah penyebab utama susahnya melakukan pemekaran Desa Sukamaju Air Nipis Bengkulu Selatan.

Salah seorang warga Lubuk Langkap yang kini bermukim di Lahat mempunyai pendapat tentang keduanya. "Betul sekali, teringat waktu kami masih sekolah di MIM Tg. Baru tahun 1970-an, jika Roni Baid dan Abdul Djalil pulang kampung kami murid-murif kalaitu datang melihat dari dekat keduanya. Dalam pikiran kami waktu itu alangkah enaknya keduanya yang bersekolah jauh jadi orang pintar. Sejak saat itu kami selalu bepikir tentang langkah-langkah kami mesti tempuh agar kami juga sukses dalam belajar. Jadi memang betul bahwa keduanya telah menjadi pendorong kami  supaya sekolah sampai ke mana mana. Dan alhamdulillah saat ini banyak keturunan warga  Lubuk langkap telah berhasil sekolah maupun bekerja. Bravo warga lubuk langkap tercinta . Isman teruskan semangat untuk anak-anak dan cucu-cucu kami di dusun. 

Demikian tulisan tentang dua motivator kawakan asal dusun Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan. Ini sangat berguna bagi warga Lubuk Langkap ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun