Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seputar Nama Panggilan dalam Masyarakat yang Salah Kaprah

20 Juli 2020   11:37 Diperbarui: 20 Juli 2020   11:47 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum terlambat

Mari dengan selesai membaca tulisan ini kita berbenah. Panggilan keluarga kita dengan panggilan yang pantas. Jangan lagi memanggil pak Supli untuk pak Rahim. Jangan juga memanggil pak Ika untuk pak Supli. Lebih-lebih jangan panggil seseorang sebagai.anak pejabat. Anak bupati, anak gubernur, anak hakim, anak jaksa dan anak presiden. 

Dengan tanpa melibatkan jabatan pada keluarganya berarti kita sudah menegakkan sila-sila Pancasila - mulai dari Sila Ketuhanan, sila Kemanusiaan, Sila Persatuan, sila kerakyatan dan sila keadilan. Dengan memanggil si fulan anak presiden kita sedang menyalahgunakan keluasaan ayahnya. Kita sedang bersikap tidak adil kepada mereka yang bukan anak presiden. Begitu juga seterusnya. 

Jayalah kita semua, jayalah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun