Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Negara Kita Tidak dalam Keadaan Baik-baik Saja

29 Juni 2020   17:42 Diperbarui: 29 Juni 2020   19:28 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar pribadi

Bismillah,
Alhamdulillah, Allahumma shaliala muhammad. Pak Jokowi marah pada rapat kabinet. Itu sah sah saja. Tapi karena anda kepala negara maka hal seperti itu tidak diperlukan untuk di share di publik. Tidak baik untuk negara, tidak baik untuk rakyat. 

Sebagai rakyat jelata minta ijin untuk menggoreskan pena saya guna menguraikan sisi-sisi dari kemarahan bapak sebagai kepala negara kepada para menteri bapak. Maafkan jika tidak berkenan. Anggap tulisan ini tidak ada.

Apa implikasi kemarahan itu?

Marah itu tidak dilarang. Jika pada waktu yang tepat, oleh orang yang tepat dengan cara yang tepat. Tapi kemarahan seorang kepala negara di depan rapat kabinet dan disiarkan ke publik itu banyak sekali implikasinya. Implikasi ini bisa baik bisa tidak baik.

Kemarahan kepada para pembantu se level menteri itu akan menimbulkan antipati kepada bapak dari para pembantu bapak. Mereka tentu tidak terima jika dimarahi ramai-ramai. Kalau mau marah, marahlah secara pribadi tanpa publikasi.

Marah secara publik kepada para pembantu itu bermakna bahwa bapak gagal memilih para menteri atau bisa berarti bapak juga tidak mampu memimpin mereka. Makna lain dari kemarahan bapak di ruang publik adalah bahwa bapak ingin memberi tahu kepada publik bahwa negara kita ada dalam keadaan tidak baik baik saja.

Makna lain dari kemarahan bapak secara psikologis bahwa bapak stres karena banyaknya masalah yang tidak kunjung beres. Iya itulah konsekuensi logis dari memimpin negara yang besar, yang banyak masalah dan susah mencari solusinya.

Daftar Masalah Negara kita

Sejak lama negara kita sudah diwarisi dan terwarisi banyak masalah.

Pertama, kita telah diwarisi sistem yang zalim dalam pembagian sumberdaya alam strategis mulai dari minyak dan gas serta barang tambang termasuk pupuk. Daerah penghasil hanya diberi 15 persen. Bahkan daerah kabupaten penghasil hanya memperoleh 6 persen. Ini berdampak pada terbelakangnya daerah penghasil SDA stretagis. 

Kedua, kita mengalami krisis orang-orang yang setia kepada negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) terbukti jika diberi amanah tidak amanah. Korupsi sudah membudaya pada semua level dari pusat sampai ke daerah. Kalau dulu orang korupsi di atas kursi, sekarang kita jual beli kursi tanpa malu-malu.

Ketiga, kita tidak dipercaya oleh dunia internasional karena manajemen kita sendiri yang tidak berstandar. Banyak produk kita harus distempel dulu di luar negeri baru bisa laku di pasaran internasional.

Keempat, kita tidak bisa melakukan koordinasi sesama kementerian, sesama anak bangsa, sesama lembaga pemerintah. Akibatnya tidak ada pemerintahan yang efektif dan efisien. Terbukti bahwa untuk satu program UMKM saja misalnya ditangani oleh 14 dinas, instansi dari berbagai departemen dan lembaga. Betul-betul tidak efektif dan tidak efisien.

Kelima, banyak BUMN yang babak belur karena kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada mereka untuk menjalankan "good corporate government" sehingga terjadi kehancuran di sana sini seperti gagal bayar, terlalu banyak hutang dll. PLN saja punya hutang Rp 500 T sejak 5 tahun terakhir. Bukan tidak mungkin mereka akan bangkrut seperti yang lain juga sudah mengalami sakratul maut.

Grup WA; republika
Grup WA; republika
Bukti yang konkrit

Maraknya demo di seluruh daerah yang menolak RUU HIP adalah bukti nyata bahwa pemerintahan bapak sedang dalam ujian berat. Seluruh or.as islam bersatu menentang RUU tersebut. Jangan ditunda pak tapi mesti dibatalkan. 

Rakyat kecewa dengan prilaku DPR dari fraksi partai pengusung bapak jadi presiden. Saya ingin mengingatkan kepada bapak berdua agar hati-hati dan bijaklah dalam menjalankan pemerintahan. 

Jangan marah jika tidak diperlukan. Kalau marah jangan dipublikasi. Saya mewakili rakyat banyak mengerti beban negara saat ini. Kita akan diterpa oleh kontraksi pertumbuhan ekonomi yang diyakini bisa befadadi angka 10 persen di bawah 0 persen. 

Jika ini terjadi maka pemerintahan bapak juga akan terpengaruh. Yang paling bahaya adalah jika rakyat kurang pangan dan bersamaan dengan kurang percaya kepada kalian berdua. Semoga tidak terjadi.

Jayalah negaraku, jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun