Bismillah,
Apapun kondisi dan keadaan kita selalulah bersyukur dengan lisan, dengan hati dan dwngan perbuatan. Dengan lisan kita ucapkan alhamdulillah. Dengan bersyukur kita akan selalu dimudahkan segala urusan. Selanjutnya jangan malas berselawat kepadanabi karena ini amalan Allah dan malaikat serta orang orang soleh. Allahumma shaliala Muhammad. Tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan mana yang diutamakan - dunia atau akhirat?
Akhirat di no-1-kan
Apa ada dalilnya untuk mendahulukan dunia? Ternyata tidak ada. Di dalam surat alQasas ayat 77 Allah meminta kita untuk mendahulukan akhirat.
Harta hendaklah diperoleh dengan cara yang halal. Hendaknya dibelanjakan untuk kebaikan. Bukan untuk kejahatan. Ilmu yang diperoleh hendaknya digunakan untuk kebaikan bukan untuk keburukan. Demikian juga jabatan. Jabatan mesti digunakan untuk kebaikan bukan untuk keburukan. Teknologi juga digunakan untuk menolong mudahnya kebaikan disebarkan, mudahnya saling bantu membantu.
Anak juga akan ditanya. Apakah anak dididik untuk menjadi agek kebaikan atau menjadi agek keburukan. Jika anak dididik menjadi agen kebaikan maka mereka akan menjadi ATM bagi ayak, ibu, kakek, nenek dan para guru mereka. Mereka itu adalah mesin amal jariyah.
Sebaliknya jika mereka salah didik. Lalu mereka menjadi agen keburukan, maka kita para orangtua akan sedih karena mereka akan mengirim dosa jariyah.Â
Menomor 2 kan dunia
Dunia hanyalah tempat bernaung sementara  selama nama kita masih pada daun pohon kehidupan. Begitu daun yang berada di langitbdan memuat nama kita digunting malaikat maka kita akan segera dieksekusi oleh Malaikat yang punya 4 wajah, ke atas, ke samping kiri dan kanan dan kiri. Malaikat ini bernama Izrail.
Dunia adalah nama umum yang digunakan untuk menyebut keseluruhan peradaban manusia, pengalaman manusia, sejarah, atau kondisi manusia secara umum di seluruh Bumi, Â atau mengenai segala sesuatu yang terdapat di atasnya. Termasuk ke dalam istilah dunia adalah segala sesuatu yang ada di bumi, kegiatan selama di bumi, dan semua yang kita usahakan.
Menomor 2 kan dunia bisa berarti kita tidak fokus 100 persen kepada urusan dunia kita. Kita mesti mengutamakan kejujuran, agen kebaikan, mentaati Allah dan rasulnya, beribadah dalam arti luas dan sebagainya.
Jika waktu shalat datang berupa panggilan azan makan tundalah semuanya. Rapat, makan, kerja dan mesti ditunda dulu. Utamakan shalat. Jika salam perjalanan berniat untuk mengakhirkan shalat.Â
Jangan sombong dalam urusanÂ
Menyombongkan diri adalah perbuatan yang mengundang kemurkahan Allah. Jangan juga minder. Ambil tengah tengah. Demikian juga sikap minder. Jangan mimder. Jika berjalan, berkata, bersikap jangan arogan. Berjalanlah dengan tawaduk.Â
Berkatalah yang sopan dan santun. Bersikaplah ramah, lemah lembut. Kecuali terhadap kemungkaran kita bisa marah. Marah itu bisa berpahala jika marah dengan alasan yang tepat, Â dengan dosis yang tepat dan pada tempat yang tepat. Itu termasuk tidak sombong.
Dalam urusan akhirat mestinya kita siapkan dan kelola dengan baik karena akhirat adalah tujuan hakiki manusia. Percuma dunia baik tapi akhirat tidak baik. Akhirat yang baik itu digarap melalui perkataan yang baik, perbuatan yang baik, sikap yang baik, amal yang baik dan berteman dengan orang yang baik. Termasuk dalam menyiapkan akhirat yang baik adalah bekerja dengan baik, memakanan makanan yang halal lagi baik, tidak berbohong, tidak ingkar janji, tidak khianat dan dapat dipercaya.Â
Mencari keberkahan dalam hidup
Mencari keberkahan dalam hidup adalah keniscayaan. Dalam belanja tidak boros. Dalam menuntut ilmu carilah ilmu yang bermanfaat. Dalam berteman carilah teman yang soleh. Untuk tercapai hidup yang berkah tentu dengan berbagai cara misalnya sering bersekah, sering berdoa, sering memberi nasehat dan mendidik anak secara islami.
Jika berdagang berdaganglah dengan jujur. Jika diberi amanah laksanakan dengan baik. Jika berkata tidak menyakitkan, jika beramal lakukan dengan ikhlas. Itu adalah di antara hidup barokah. Hidup penuh makna, penuh hikmah, penuh cinta mesra, kasih sayang dan taat mengerjakan perintah agama. Semoga selamatlah kita semua.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H