Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dunia Vs Akhirat, Mana yang Diutamakan?

7 Mei 2020   07:18 Diperbarui: 7 Mei 2020   07:09 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menomor 2 kan dunia bisa berarti kita tidak fokus 100 persen kepada urusan dunia kita. Kita mesti mengutamakan kejujuran, agen kebaikan, mentaati Allah dan rasulnya, beribadah dalam arti luas dan sebagainya.

Jika waktu shalat datang berupa panggilan azan makan tundalah semuanya. Rapat, makan, kerja dan mesti ditunda dulu. Utamakan shalat. Jika salam perjalanan berniat untuk mengakhirkan shalat. 

Jangan sombong dalam urusan 

Menyombongkan diri adalah perbuatan yang mengundang kemurkahan Allah. Jangan juga minder. Ambil tengah tengah. Demikian juga sikap minder. Jangan mimder. Jika berjalan, berkata, bersikap jangan arogan. Berjalanlah dengan tawaduk. 

Berkatalah yang sopan dan santun. Bersikaplah ramah, lemah lembut. Kecuali terhadap kemungkaran kita bisa marah. Marah itu bisa berpahala jika marah dengan alasan yang tepat,  dengan dosis yang tepat dan pada tempat yang tepat. Itu termasuk tidak sombong.

Dalam urusan akhirat mestinya kita siapkan dan kelola dengan baik karena akhirat adalah tujuan hakiki manusia. Percuma dunia baik tapi akhirat tidak baik. Akhirat yang baik itu digarap melalui perkataan yang baik, perbuatan yang baik, sikap yang baik, amal yang baik dan berteman dengan orang yang baik. Termasuk dalam menyiapkan akhirat yang baik adalah bekerja dengan baik, memakanan makanan yang halal lagi baik, tidak berbohong, tidak ingkar janji, tidak khianat dan dapat dipercaya. 

Mencari keberkahan dalam hidup

Mencari keberkahan dalam hidup adalah keniscayaan. Dalam belanja tidak boros. Dalam menuntut ilmu carilah ilmu yang bermanfaat. Dalam berteman carilah teman yang soleh. Untuk tercapai hidup yang berkah tentu dengan berbagai cara misalnya sering bersekah, sering berdoa, sering memberi nasehat dan mendidik anak secara islami.

Jika berdagang berdaganglah dengan jujur. Jika diberi amanah laksanakan dengan baik. Jika berkata tidak menyakitkan, jika beramal lakukan dengan ikhlas. Itu adalah di antara hidup barokah. Hidup penuh makna, penuh hikmah, penuh cinta mesra, kasih sayang dan taat mengerjakan perintah agama. Semoga selamatlah kita semua. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun